Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Thursday 10 September 2015

Tugas observasi opak ketan di desa rajagaluh


Tugas Bahasa Indonesia
Untuk memenuhi Tugas Ibu Enti Wartini S.Pd.
OBSERVASI OPAK KETAN DI DESA RAJAGALUH
2015
DISUSUN OLEH:
Kelas: X Sosial 1
Anggota:
Dewi
Diska Gusti Santika Dewi
Indira Hapsari P.
Nina Komalasari
Rida Nurmuksitul Farida
Singgih Prabowo
Siska Sucianingsih
Opak Ketan adalah makanan tradisional yang tak asing lagi dari lidah warga Indonesia. Berbahan dasar ketan yang dipanggang, opak ini masih sering kali dicari oleh para penikmat, misalnya untuk konsumsi sendiri maupun pada acara hajatan.
Opak sendiri ada beberpa macamnya seberti opak yang terbuat dari ketan, opak singkong hinggan opak becak yang terbuat dari nasi.
            Kami mendatangi 2 sumber berbeda dan hasil opak yang berbeda. Yakni opak ketan yang berbentuk besar buatan Ma Ijoh di karang Tengah, Rajagaluh Kidul RT/RW: 06/02 Jln. Cakcaningrat, Blok Ciketit. Dan yang kedua yaitu opak gurih berukuran kecil buatan Ibu Aliyah yang beralamat di Rajagaluh Kidul, tepatnya depan puskesmas.
Pertama dari buatan Ma Ijoh (opak besar)
a. Bahan dan alatnya : Ketan,  garam, ember, tumbukan, bambu, plastik, geribig dan tempat penggarangan.
b. Cara Pembuatannya:
1. Pertama Ketan direndam semalaman hingga pukul 04.00 pagi
2. Kedua, lalu besoknya dikukus hingga matang dan kemudian ditumbuk menjadi satu
3. Ketiga, angkatlah adonan ketan kedalam ember
4. Keempat, buat adonan menjadi bundar menggunakan bambu dengan dilapisi plastik. Pembuatannya manual hanya menggunakan tangan sesuai ukuran yang ditentukan
5. Kelima, jemurlah memakai geribig hingga agak kering
6. Keenam, panggang menggunakan arang, jangan lupa dibalik-balik hingga opak menjadi mengembang dan agak kecoklatan
7. Terakhir, opak ketan dikemas lalu siap dipasarkan untuk di nikmati
Lalu pembuatan Opak Gurih Ibu Aliyah (opak kecil)
a. Alat dan Bahannya: Ketan, minyak, garam, bawang putih, kelapa, tumbukan, bambu, plastik, geribig dan penggarangan.
b. Cara membuatnya:
1. Pertama, ketan, kelapa, garam dan bawang putih di kukus dan setelah adonan matang lalu di biarkan hingga semalaman
2. Kedua, tumbuk adonan
3. Ketiga, cetak adonan menggunakan plastik yang diberi minyak dan geleng menjadi bulat kecil susuai ukuran
4. Keempat, jemurlah opak di atas geribig hingga agak kering
5. Kelima, di garang menggunakan arang
6. Terakhir, pengepakan hingga opak siap dipasarkan untuk konsumsi
c. Pemasarannya bila ada yang datang maupun memesan lewat seluler
d. Opak Gurih Ibu Aliyah membuat adonan 2 kg menjadi 10 bungkus. 1 bungkusnya tidak tentu dapat 50an tergantung plastiknya
e. Harga opak Gurih ini per bungkus atau paknya adalah 17.500 rupiah
f. Pendapatannya dari 2 kg opak gurih tersebut hingga 170.000 rupiah
g. Rasanya: asin, gurih terasa kelapanya
Untuk kedua opak perumahan ini menjadi priotitas utama untuk mendapatkan penghasilan, akan tetapi membuatannya yang cukup berat para pembuat opak ketan tidak ingin anak cucu mereka merasakannya. Untuk melestarikannya banyak penjual opak lain yang lebih banyak memproduksi.
Kesimpulan yang dapat kami kemukakan adalah makanan khas tradisional Indonesia adalah budaya dan harus tetap ada, karena mensejahterakan masyarakatnya. Pembuatannya yang unik dan melelahkan karena beratnya tumbukan dan panasnya penggarangan membuat makanan ini rasanya enak.



 Diakses oleh: Dewi 


No comments:

Post a Comment