Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Friday 26 August 2022

Riview Film Mencuri Raden Saleh

 
Film Mencuri Raden Saleh Mencuri Perhatian Penonton!



Film yang rilis kemarin, 25 Agustus 2022 itu disutradasari oleh Angga Dwimas Sasongko yang sukses memberikan amunisi berbeda bagi perfilman Indonesia. Peran Piko yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Ucup yang diperankan oleh Angga Yunanda, Sarah dimainkan oleh atlit perempuan Aghniny Haque, Tuktuk oleh Ari Irham, Gofar yang diperankan Umay Shahab serta Fella oleh Rachel Amanda.

Sinopsis film Mencuri Raden Saleh, cerita ini disorot dari persahabatan Piko dan Ucup. Dimana mereka berdua bertemu di satu kosan, Piko seorang pelukis hebat yang mampu menyerupai lukisan aslinya. Sedangkan, Ucup seorang programer (hecker) yang memiliki kenalan kolektor pelukis terkenal Dini. Transaksi ketiganya diputuskan untuk plagiasi lukisan Raden Saleh karena Piko ingin menyelamatkan ayahnya dari penjara menebus senilai 2 milyar.

Pemain aktornya kelas pemeran utama menjadi sorotan sebagai penguat dari jalan cerita. Keenamnya mereka saling bertemu dengan keperluannya masing-masing dan disatukan untuk misi yang sama, yaitu mencuri lukisan Pencurian Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh. Film ini tak kalah dengan gaya film hollywood, pasalnya film ini hadir dengan alur cerita pencurian yang dibangun merasa tegang seperti tontonan bergenre fight pada umumnya.

Memang mereka bukan pencuri yang handal, karena ada beberapa strateginya yang tidak matang. Akan tetapi, film ini disuguhkan dengan pemain yang natural serta kocak sehingga penonton akan merasa ingin masuk kedalam kelompoknya. Selain hal itu, plot wist pada ending yang tidak diharapkan muncul ketika konflik dengan ayahnya.

Karena film ini masih hangat dan terkini, cobalah sendiri sensasi film Indonesia yang berbeda, tentu akan merasakan sendiri bahwa film ini cocok untuk yang memiliki waktu senggang, karena durasinya yang terbilang agak panjang 2jam 30 menit. Walaupun begitu, kerennya bisa memukat penonton tanpa berpaling dari layar. Selain itu, figur dan visualnya aktor yang menarik banyak kaum muda. Sehingga kurang dari 2 hari sudah tembus 300.000 lebih pasang mata.


   Dan ternyata aku sangat beruntung bisa melihat langsung pemain filmnya ketika aku . Sebetulnya tidak sengaja bertemu mereka, memang karena tidak mengikuti artis terkenal Indonesia. Tapi keseruannya tidak kalah pecah. 


Saturday 20 August 2022

Riview Film Cruella (Sisi baik yang disamakan dengan Film Joker)

 


Cruella

Satu kata untuk film disney hostar plus ini, yaitu hampir sempurna. Karena tidak adak ada yang sempurna di dunia ini, melainkan benar-benar itu memang sempurna. Film yang keluar pada tahun 2021 ini mengisahkan seorang anak perempuan yang bernama Estella.

Lahir sebagai sosok yang genius, saking geniusnya ia paling mencolok karena rambutnya yang sebelah kiri hitam dan sebelah kanan putih. Sungguh seperti mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya, itulah mengapa ia seringkali menamakan dirinya sebagai Cruella. Sebagai sisi lain dari Estella yang manis, lugu dan menuruti semua perkataan ibunya. Namun, berbeda sekali jika ia sebagai Cruella, bak disisi gelapnya. Anak manis itu berubah menjadi anak yang membangkang, sering berkelahi dan berani.

Karena perkelahian itulah, Estella berhenti sekolah dan pindah ke London bersama ibunya ia menemui seorang desainer busana yang terkenal dikota itu. Alih-alih diberikan belas kasihan, sayangnya ibu Estella dibunuh dengan cara memanggil tiga anjing-anjingnya yang didorong ke jurang. Estella yang melihat itu, ia lari dan menjatuhkan liontin pemberian ibunya.



Estella terus berlari sampai ditempat air mancur, ia sendirian bersama anjing coklat kesayangannya. Dunia berubah, Estella bertemu dengan kedua anak laki-laki pencuri. Satunya bertubuh gempal dan culun, sedangkan satunya lagi tinggi dan lumayan tampan. Mereka langsung akrab dan saling menguntungkan.

Kehidupan berlalu 10 tahun lamanya, mereka bertiga memiliki strategi mencuri yang lebih handal. Kemampuan Estella dalam menjahit dan menciptakan busana begitu sangat memukau. Ia  jatuh hati pada kegiatan menjahit itu dan ingin berhenti mencuri. Pada kesempatan lowongan pekerjaan di toko pakaian, Estella berusaha keras untuk merancang busana. Dan akhirnya ia dipertemukan lagi dengan wanita pembunuh ibunya.

Estella berusaha untuk melupakan kejadian itu, tapi ia berkata. “Ada beberapa tahapan dari kesedihan, yaitu sedih, marah, menerima, dan balas dendam.” Kemudian ia memilih untuk membalaskan dendamnya. Dengan cara menyamar sebagai Cruella si gadis rambut hitam putih itu kembali memusatkan perhatiannya di media masa.

Perkataan itulah banyak sekali yang berpikir bahwa film Cruella diadaptasi dari film Joker (2020) dimana film tersebut sempat booming. Lalu, apakah balas dendamnya terlaksanakan?

Penasaran, bisa tonton di aplikasi disney hostar plus.

Friday 19 August 2022

Esai tentang Pendidikan

 Keefektifan Beasiswa bagi Pelajar dalam Membangun Pendidikan Indonesia yang Cerdas di era Milenial

 

1.    Pendahuluan

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.” Artinya setiap warga negara berhak untuk mengenyam pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Karena dengan didikan, manusia akan menumbuh kembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaannya.

Membangun pendidikan di negeri bumi pertiwi yang begitu luas ini tak semudah membalikkan telapan tangan. Karena kontribusi pelajar dinegeri pelosok masih dirasa kurang memadai. Entah sistem transportasi maupun komunikasi, masih saja negeri ini dilanda buta huruf. Padahal, masa terus berputar menindas kalangan yang tertinggal. Contohnya teknologi. Seperti kita ketahui, Zaman sekarang disebut era milenial dengan kecanggihan internet dan ilmu pengetahuan yang serba canggih, cepat, tersedia, hemat ongkos, dan semua yang dibutuhkan pasti ada.

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 tahun 2014 tentangg pemberlakuan Kurikulum 2013 dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer mulai dari SD, SMP hingga SMA, dan itu pun memerlukan dana yang tidak sedikit. Banyak sekolah mengeluhkan dana yang belum cair sedangkan kebutuhan materil semakin mendesak semuanya serba mahal. Hingga terpaksa meraup dari peserta didik tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi masing-masing.

1.2    Tujuan Penulisan

Tanpa adanya tujuan, sebuah tulisan tidak akan ada hasil dari apa yang dipikirkan penulis. Untuk itu, tanpa ada maksud menggurui saya ingin mengutarakan segala keresahan warga. Terutama yang berada disekitaran lingkungan agar pendidikan cerdas penuh integritas tinggi dapat terwujud. Tanpa adanya beban biaya bagi orang-orang yang kurang beruntung dalam segi penghasilannya.

Sebab mengingat kembali pada prinsip semakin tinggi derajat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kesejahteraan yang didapat. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantarkan para siswa dan mahasiswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial  demi menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Isi

2.1 Paparan Masalah

Fundamen negeri adalah para pemuda berwawasan luas dengan bangga bersaing dengan negara lain. Berdasarkan data dalam  Education For All (EFA) yang dikeluarkan organisasi pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), menempatkan bidang pendidikan pada posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Terlihat dari situlah, pendidikan bangsa ini masih miris belum ada kesadaran atas segala dedikasi ilmu.

Lalu bagaimana cara negeri dapat menonjolkan kemampuan intelektualnya, sedangkan peringkat kesadaran pendidikan masih rendah? Masih banyak peluang dalam keinginan dan harapan demi bangsa yang kuat. Dari sekian banyak solusi keefektifan penyaluran bantuan yakni seperti adanya beasiswa pendidikan, dana tambahan bagi yang berprestasi pada bidangnya hingga penyaluran tenaga pendidik langsung.

Dan hal utama dalam hal beasiswa yang Indonesia butuhkan yakni berupa beasiswa bagi orang-orang yang cerdas dan kurang mampu untuk meneruskan sekolahnya.

2.2 Tinjauan Pustaka

Kategori beasiswa yang benar-benar membutuhkan seringkali keliru, banyak pelajar yang mampu dalam artian berkecukupan tak disangka mendadak memiliki surat keterangan tidak mampu agar menambah uang jajan bagi mereka. Pemanfaatan efektif tidaknya beasiswa ini perlu ditindaklanjuti, bukan jadi salah sasaran ini sering terjadi.

Salah satu alasan di era milenial adalah kegalauan, Karena diantara mereka ini dihadapkan pada kecanduan kuota yang membuat semuanya serba simple. Mulai dari e-book, e-mail, video hingga games semuanya bagaikan dunia maya berfantasi. Sedangkan, melihat pelajar lain yang kurang beruntung, mereka lebih memilih untuk lebih giat menuntut ilmu dengan buku, bekerja keras demi menghadapi kerasnya hidup untuk membiayai kuliah. Saya tidak akan menyebut namanya, karena dari sekian banyak orang pasti memikirkan biaya. Ya, kawanku ini bekerja kasar demi menyandang sarjana. Karena prinsipnya dengan ilmu dapat merubah dunia serta meningkatkan martabat bangsa.

Hal yang menjadi utama dalam permasalahan ini, seharusnya ada kesadaran sosialisasi dari pihak terkait, mengenai kriteria penerima beasiswa yang adil, dengan demikian muncullah penerima yang berhak bagi pelajar cerdas di Indonesia.

 

Cerpen Tema Covid-19

 Cerpen ini merupakan ajang lomba SMP se-majalengka, ia seorang anak didik yang masih duduk di kelas menengah. Karya ini saya tulis supaya diabadikan didalam blog. Selamat membaca dan menikmatinya sedari meminum kopi ataupun menyantap cemilan yang disukai. :)



Judul: Si Kecil Mematikan

Oleh: Dea Nur Fitriyah

Suasana pagi ini tampaknya mulai sepi, kegiatan-kegiatan banyak yang diberhentikan. Ya, sejak munculnya virus corona atau disebut Covid-19 berbagai daerah pelosok negeri mulai menerapkan peraturan untuk melakukan kegiatan dirumah saja.

Banyak kegiatan-kegiatan yang diliburkan, baik anak sekolahan, anak pondok maupun pekerja. Termasuk orang-orang yang sedang menuntut ilmu diluar kota atau anak pesantren, itu juga dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Karena adanya Covid-19 yang semakin menjadi-jadi.

Keesokan harinya di sekolah, lorong jalanan masih belum ada siapapun pandangan lurus di depan terdapat bangunan asrama.  Pak Widy menjemput anaknya ke luar kota yang sedang mondok disana. Sesampainya ia disana tidak langsung bertemu dengan anaknya karena persyaratan untuk masuk ke pondoknya harus memakai masker, membawa hand sanitizer, dan melakukan tes rapid antigen terlebih dahulu.

“Alhamdulillah saya negatif.” Ucap Pak Widy yang girang karena dapat menjemput anaknya.

Beberapa menit datanglah Nazhira begitulah nama dari anak Pak Widy, ia menghampiri Pak Widy dengan wajah senang. Karena sudah lama tak berjumpa dengan ayahnya.

“Nazhira, ayo kita pulang ibumu sudah menunggu di rumah.” Ucap Pak Widy.

“Ayo pak kita pulang. Aku sudah tidak sabar bertemu ibu di rumah.” Ucap Nazhira yang tak sabar ingin pulang ke rumah.

Sewaktu diperjalanan pulang, Nazhira berbicara kepada ayahnya.

“Yah udara yang berhembus hari ini terasa lembut menyentuh kulit. Saat adanya wabah corona mulai mendunia dan kegiatan-kegiatan banyak yang dihentikan dan aku mendengar berbagai berita mengenai kualitas udara di dunia semakin membaik. Karena ditengah pandemi atau wabah semua aktivitas dilakukan secara online.” Ucap Nazhira kepada ayahnya.

“Tetapi nak, di tengah situasi pandemi ini banyak anak-anak muda yang bermalas-malasan dan pekerja-pekerja yang diberhentikan menjadi pengangguran.” Ucap ayahnya yang menjawab pembicaraan anaknya.

“Iya sih kembali kepada diri sendiri dan tergantung niat kita begitu kan yah.” Ucap anaknya yang menjawab pembicaraan ayahnya.

Sesampainya dirumah ia cepat-cepat turun dari mobil untuk bergegas menemui ibunya dan memeluknya dengan erat.

“Nak... kamu disana baik-baik aja kan?” Tanya ibunya.

“Alhamdulillah aku disana baik-baik aja bu.” Ucap anaknya kepada ibunya dengan kondisi muka yang sangat girang karena berjumpa dengan ibunya.

“Syukurlah, ya udah ayo kita sholat berjamaah. Sehabis itu kita makan malam, soalnya ibu sudah menyiapkan makan malam dari sore.”

Sehabis sholat magrib, mereka langsung pergi ke meja makan untuk makan malam.

“Yeay, akhirnya aku bisa makan makanan ibu yang paling enak.” Ucap anaknya yang memuji masakan ibunya.

“Ahhh... kamu ini bisa aja.” Ucap ibunya menjawab pujian itu.

Pada hari itu, pembelajaran Nazhira dimulai dengan online atau melakukan pembelajaran melewati Handphone.

Beberapa jam setelah pembelajaran akhirnya selesai juga dan Nazhira langsung mendatangi ayah dan ibunya yang sedang di taman belakang rumah. Nazhira mendatangi ibu dan ayahnya dengan muka yang hilang keceriaan.

“Nak... ada apa denganmu? Tadi pembelajarannya lancar kan?” Tanya ayah yang khawatir dengan Nazhira yang saat ini sedang lesu.

“Lancar sih yah, cuma Nazhira tidak paham dengan pembelajaran daring. Aku kira pembelajaran daring itu mudah untuk memahami. Ternyata tidak mudah untuk dimengerti.” Ucap Nazhira dengan kondisi yang lesu.

“Nyatanya pandemi ini tidak hanya menyusahkan mahasiswa atau siswi dalam belajar, tetapi sektor ekonomi hingga pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.” Ucap ibunya Nazhira sambil memikirkan bagaimana kedepannya.

Ayah dan Nazhira hanya bisa terdiam, sambil memikirkan ide untuk kedepannya lebih baik.

Hari itu, Pak Widy habis dari Balai Desa lalu Pak Widy mendengar pula celotehan ngawur ketika melewati warung. Walaupun, Pak Widy sudah melewati warung, Pak Widy memutuskan memutar balikan sepedanya. Karena, Pak Widy ingin tahu celotehan yang disebutkan tadi oleh Pak Ustman.

Lalu, Pak Widy berhenti karena ingin tahu. Tiba-tiba Pak Ustman berbicara kepada Pak Widy “Hati-hati loh Pak Widy kalo ke rumah sakit nanti di Covid-kan!” Ucap Pak Ustman yang menjawab pertanyaan Pak Widy.

Merasa tergelitik mendengar celotehan Pak Ustman, lalu Pak Widy ingin mencoba meluruskannya. Sambil menahan ketawa, Pak Widy menjelaskan dengan cara Pak Widy sendiri.

“Jadi, jika Pak Ustman menjaga protokol kesehatan, sudah di vaksin, menjaga pola makan dengan baik, dan selalu berolahraga. Insya Allah kita akan baik-baik saja, walaupun kita  ke rumah sakit.”

“Ya sudah Pak Ustman saya mau pamit pulang.”

Ketika mau pamit pulang, tiba-tiba Pak Ustman memberikan sesuatu. “Eehhh... bentar ini ada ayam geprek buat keluarga bapak engga usah bayar, saya ikhlas ko.” Ucap Pak Ustman kepada Pak Widy.

“Saya terima Pak Ustman atas pemberian ayam geprek untuk keluarga saya, terima kasih banyak Pak Ustman. Maaf merepotkan Pak Ustman.” Ucap Pak Widy yang merasa malu.

“Sama-sama Pak Widy, hati-hati dijalan pak.”

Setibanya dirumah Pak Widy bercerita kepada istri dan anaknya. Respon anak dan istrinya. “Mungkin Pak Ustman merasa bersalah. Karena sudah berbicara seperti itu atau mungkin merasa iba mendengar ceritamu.” Ucap ibu dan anaknya sambil terbahak-bahak.

Waktu libur kian diperpanjang, protokol kesehatan semakin ketat dan hari bergantian hari waktu libur berubah menjadi untaian untuk memulai beragam kisah berharga yang tak akan dapat dirasakan dilain hari.

Ide cemerlangpun muncul seketika, Nazhira cepat-cepat bertemu dengan ibu dan ayahnya untuk mengungkapkan ide cemerlang.

“Ibu, ayah aku tadi barusan mendapatkan ide.” Ucap Nazhira kepada mereka.

“Wah, apa tuh nak, sepertinya bagus tuh ide mu.” Jawab seorang ibu yang senang karena anaknya mempunyai ide untuk kebaikan di masa Covid-19 ini.

Jadi ide yang aku temukan. Gerakan di rumah saja bukan berarti rebahan untuk bermain game hanya bersantai, dll. Kita dapat mengisi kekosongan itu dengan menghafal quran, menulis cerpen maupun hal-hal positif saat di rumah.