Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Saturday, 30 January 2021

Makalah Analisis Masalah dan Potensi Desa Parapatan, Kec. Sumberjaya, Kab. Majalengka

 



MAKALAH

Laporan Hasil Analisis Masalah dan Potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM)


 

Oleh:

Dewi   

 

 

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS MAJALENGKA

 2020

 


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan limbahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Laporan Hasil Analisis Masalah dan Potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Tini Sumartini, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM), yang telah memberikan banyak bantuan berupa bimbingan, arahan, serta dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun cakupan bahasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Majalengka, 2020

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................  i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................  ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang ...............................................................................................  1

B.     Tujuan .............................................................................................................  1

C.     Manfaat ..........................................................................................................  1

BAB II PEMBAHASAN

A.       Gambaran Umum Desa .................................................................................  3

1.      Sejarah Desa Parapatan ...........................................................................  3

2.      Letak Geografis Desa ..............................................................................  5

a)      Luas Batas Wilayah ...........................................................................  5

b)      Batas Wilayah Desa ..........................................................................  5

c)      Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa ke Kecamatan, Kabupaten,

dan Provinsi ....................................................................................... 6

d)     Pembagian Wilayah Rt/Rw ............................................................... 6

B.       Jumlah Penduduk Perwilayah ....................................................................... 6

a)      Berdasarkan Jumlah KK ......................................................................... 6

b)      Jumlah Tenaga Kerja ............................................................................... 6

C.       Sarana dan Prasarana ..................................................................................... 8

D.       Keadaan Sosial, Ekonomi, Politik, Keagamaan dan Budaya ........................ 10

E.        Permasalahan yang terdapat di Desa Parapatan ............................................ 11

F.        Potensi Sumber Daya Manusia di Desa Parapatan ........................................ 11

BAB III HASIL OBSERVASI

A.    Program kerja dan Pihak yang terlibat ...........................................................  12

B.     Jadwal Kegiatan .............................................................................................  13

BAB IV PENUTUP

A.    Kesimpulan .....................................................................................................  15

B.     Saran ...............................................................................................................  15

DOKUMENTASI-DOKUMENTASI ..........................................................................  16

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Desa menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi permukiman di area pedesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan yang dipimpin oleh kepala desa. Desa merupakan kesatuan geografis terdepan dimana hampir sebagian besar penduduk bermukim.

Desa mempunyai kedudukan yang sangat penting di Negara Indonesia baik sebagai alat mencapai tujuan negara maupun sebagai lembaga yang memperkuat struktur pemerintahan negara. Sebagai alat dalam mencapai tujuan nasional, desa dapat menjakau sasaran yang akan disejahterakan karena agen terdepan.

Dalam tulisan ini memuat mengenai analisis masalah dan potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Untuk memajukan sebuah desa, memang tak bisa dipungkiri adanya perubahan. Perubahan merupakan usaha pencapaian yang bersifat perbaikan dan peningkatan, serta menciptakan hal-hal baru yang membawa kemajuan. Untuk mencapai perubahan itu, umumnya perlu adanya hal-hal yang baru berupa ara-cara baru, teknologi, benda arau barang baru, perngorganisasian baru sebagai syarat utama dari inovasi.

Namun dalam realitanya, permasalahan pedesaan ini telah terjadi tekanan terhadap penduduk, sumber daya alam, hingga timbulnya kemiskinan, degradasi moral, tekanan terhadap penduduk serta merenggangnya hubungan sosial yang ada. Permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan upaya yang harus dikontrol serta melakukan sesuatu berbagai pendekatan terhadap aspek permasalahan untuk membangun desa yang unggul.

B.  Tujuan

Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masalah dan potensi desa

2.      Agar mengetahui keadaan Desa Parapatan

3.      Memberikan informasi Desa Parapatan dari segi pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.

C.  Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut:

1.      Meningkatkan wawasan terhadap problematika pembangunan dan  potensi Desa khususnya Desa Parapatan.

2.      Menambah wawasan terhadap keadaan, pembangunan, kemajuan dan potensi Desa, khususnya Desa Parapatan.

3.      Mendapatkan berbagai informasi tentang keadaan Desa Parapatan dari berbagai bidang sehingga dapat menciptakan berbagai solusi terhadap problematika dan potensi Desa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Gambaran Umum Desa

1.      Sejarah Desa Parapatan

Pada pertengahan abad ke 18 Sultam Mataram mengirim utusan sebanyak 40 orang untuk menghadap Pangeran Borang yang menguasai  wilayah Majalengka wilayah Cimanuk utusan tersebut di tugaskan untuk menagih upeti kepada Pangeran Bonang.

Sebelum menghadap Pangeran Bonang sesampainya mereka di Randegan yang terletak di kecamatan Jatitujuh bertemu dengan Ki Patih Ambeng yang juga akan menagih upeti kepada Pangeran Bonang.

Di randegan ini terjadilah dialog antara rombongan dengan Ki Patih Ambeng, bahwa sebelum mereka menghadap Pangeran Bonang rombongan harus dapat mengalahkan Ki Patih Ambeng, dimana Ki Patih Ambeng menyelam kedalam sungai Cimanuk dan dari dalam sungai Cimanuk muncullah buaya-buaya yang besar dan bermulut lebar siap berperang dengan utusan Mataram tersebut.

Akhirnya mereka berhenti berperang dan mereka tidak jadi untuk menghadap Pangeran Bonang dan tempat kejadian tersebut di kenal dengan nama “Cibogor” yang berarti diam yang mana tempat tersebut terletak di Jatitujuh. Untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing mencari suatu daerah yang aman.

Diantara mereka ada yang menetap di hutan rotan di tepi sungai Ciwaringin dan di tempat inilah mendapat jodoh penduduk asli dan dari pernikahan tersebut mempunyai keturunan bernama Sarini, Sarini ini kemudian di kenal sebagai sebutan Buyut Sarini yang merupakan salah seorang yang berjasa dalam membuka hutan yang sekarang menjadi Desa Parapatan. Menurut cerita bahwa di daerah pagar gunung yang mendapat sebutan pesantren yang terletak di sebelah selatan Leuwimunding, pesantren ini dipimpin oleh seorang ulama yang di kanal dengan sebutan Buyut Depok. Diantara santrinya tereapat seorang putra Ki Gede Talaga yang bernama Tuan Riana dan sekaligus di pungut mantu oleh pimpinan pesantren tersebut.

Dari pernikahan tuan Riana dengan putri ulama tersebut mempunyai putra bernama si Banjar salah seorang santri lain yang bernama Sanata teman tuan Riana putra dari demang Gentong merupakan teman dekat di Banjar.

Kemudian di kerjakannya atas perintah gurunya sehingga pada suatu tempat di hutan rotan tepi sungai Ciwaringin bertemu dengan wanita yang bernama Sarini.

Maka mulailah penebangan hutan oleh Sanata yang akhirnya terkenal dengan sebutan Buyut Sanata. Karena mwngalami berbagai rintangan maka buyut Sanata minta bantuan Buyut Banjaran, ketiga orang inilah yang berjasa dalam pendirian Desa Parapatan, mereka bertiga membabat hutan dengan cara membakar hutan rotan yang terbakar, hutan inilah menentukan batas-batas Desa Parapatan, jadi dapat di simpulkan bahwa tokoh-tokoh pendiri Desa Parapatan adalah sebagai berikut:

-          Buyut Saniri

-          Buyut Sanata

-          Buyut Banjar

Penduduk Desa Parapatan sekarang adalah keturunan dari ketiga tokoh diatas pada zaman dahulu sebelum ada nama Desa Parapatan. Dan pada zaman kolonial waktu perang Dongdong yang namanya leuweung itu adalah tempat yang masih alang-alang dan daerah leuweung hanya  kedengaran suara burung jadi musuh tidak jadi masuk daerah tersebut dan musuh istirahat lelah di pinggir jalan kereta api sampai tertidur dan disitulah senjata-senjata di ambil oleh pejuang-pejuang zaman dahulu berupa tombak, keris dan pedang yang pada waktu itu dibawa oleh pasukan ke Dongdong dan sekarang juga masih ada yang ketinggalan barang-barang tersebut sebagian kecil dan masih dirawat sampai sekarang oleh Bapdak Sainah sesepuh Panjalin yang sekarang berdomisili di leuweung dan juga menunggui buyut panganten.

Setelah lama, Desa Penjalin dimekarkan menjadi beberapa blok, ada bagian wilayah lain yaitu Desa Parapatan yang asalnya dari perempatan jalan tempat beristirahatnya Pangeran Cakrabuana. Sekitar tahun 1880 Desa Parapatan ditetapkan menjadi desa dan kuwu/pimpinan pada saat itu yang paling utama adalah Bapak Nuska.

Nama Desa Parapatan sendiri dari awal yang dikenal sebagai kampung Pledang. Nama Pledang berasal dari mata pencaharian warga Desa Parapatan yaitu mledang. Keahlian mledang atau pande tambang dari orang Tegal Pasayangan (Jawa Tengah) yang merantau ke Desa Parapatan. Salah satunya adalah Buyut. Atas hasil mledang diantaranya Dangdang (bahas jawa) yaitu alat untuk menanak nasi. Bersama mata pencaharian warga Desa Parapatan itu dapat hidup sejahtera. Yang aslinya di jual banyak pada daerah Sunda yang menyebutnya se’eng. Akan tetapi sekarang perkembangannya sudah berkurang untuk menjadi mledang, disebabkan warga Parapatan asli banyak mencari pekerjaan lain di luar daerah.

Sebelum merdeka di lingkungan Parapatan banyak pendatang dari Cina yang berdagang dan membangun pabrik, yaitu pabrik kulit, batik, kecap, toko material ataupun tembakau. Wilayah pemukiman orang Cina di daerah perempatan jalan. Lalu pada tahun 1947 orang Cina meninggalkan Desa Parapatan. Maka bangunan atau pabrik tadi dihancurkan oleh warga Desa Parapatan. Dan pada saat itu juga ada stasiun kereta yang di bangun pada pemerintahan penjajahan Belanda.

Adapun luas wilayah Desa Parapatan sempit dibandingkan dengan Desa Penjalin atau Desa Peningkiran. Ada beberapa tempat yang lazim orang kenal tempatnya yang disandingkan dengan nama Parapatan. Yakni pasar, lapangan bola, dan pemakaman. Jadi Desa Parapatan yang mempunyai kampung Pledang dengan luas sekitar 26 hektar, 23 luas pemukiman warga dan 3 hektar tanah bengkok.

2.      Luas Geografis Desa

a)      Luas dan Batas Wilayah

Desa Parapatan memiliki luas wilayah 17,577 Hektar yang terdiri dari 4 Blok dengan 4 Rukun Warga (RW) dan 8 Rukun Tangga (RT).

b)     Batas Wilayah Desa

Batas

Desa/Kelurahan

Kecamatan

Sebelah Utara

Desa Panjalin Kidul

Sumberjaya

Sebelah Selatan

Desa Paningkiran

Sumberjaya

Sebelah Timur

Desa Panjalin Kidul

Sumberjaya

Sebelah Barat

Desa Paningkiran dan Panjalin Kidul

Sumberjaya

 

 

 

 

c)      Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa ke Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi

Orbitrasi

 

Jarak dari kecamatan ke Pemerintaha Kabupaten

37 Km

Jarak ke Pusat Pemerintah Provinsi

105 Km

Jarak ke Ibu Kota Negara

251 

d)     Pembagian Wilayah Rt/Rw

No

Blok

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

1.

Poldes

201

206

407

2.

Cap Gawe

213

253

466

3.

Lebe

117

131

248

4.

Raksa Bumi

206

428

634

Jumlah

737

1.018

1.755

B.  Jumlah penduduk Perwilayah

a)      Berdasarkan Jumlah KK

No

Blok

Jumlah KK

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

1.

Poldes

147

201

206

407

2.

Cap Gawe

169

213

253

466

3.

Lebe

227

117

131

248

4.

Raksa Bumi

216

206

428

634

Jumlah

759

737

1.018

1.755

b)     Jumlah Tenaga Kerja

Ø  Tenaga kerja terdidik/tenaga mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu keahlian pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal maupun nonformal. Pada Desa Parapatan terdiri dari:

Pekerjaan

Jumlah

Karyawan pemerintah

19 orang

Karyawan swasta

44 orang

TNI/Polri

4 orang

Pegawai Negeri Sipil

24 orang

 

Ø  Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Pada Desa Parapatan terdiri dari :

Pekerjaan

Jumlah

Pedagang

499 orang

Ø  Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Pada Desa Parapatan terdiri dari :

Pekerjaan

Jumlah

Buruh

658 orang

Ø  Tenaga kerja pabrik, kantor dan lapangan

Tenaga kerja pabrik adalah tenaga kerja yang melaksanakan operasional mesin-mesin maupun manual dalam menghasilkan produk. Seperti di Desa Parapatan pekerjanya biasanya bekerja pada pabrik besi, garmen, pabrik barang bekas dll.

Tenaga kerja kantor adalah tenaga kerja yang mengatur kejadian-kejadian yang dijalankan sehingga menjadi keterangan yang berguna dengan menggunakan alat, baik mesin-mesin maupun manual sehingga membantu mutu pekerjaan, memudahkan pengawasan, menghemat biaya, tenaga dan waktu.

Tenega kerja lapangan adalah tenaga kerja tidak berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Tempat bekerja tenaga lapangan tidak di dalam pabrik atau kantor. Seperti misalnya kasir di supermarket atau minimarket pada sekitaran Desa Parapatan yaitu Berlian dan Alfamart.

Ø  Tenaga kerja yang bekerja didaerah sendiri (Di dalam Kabupaten Majalengka)

Untuk tenaga kerja yang berada didaerah sendiri atau sekitaran Kabupaten Majalengka berkisaran 40 %, lebih sedikit dibandingkan orang bekerja di luar daerah. Atau setara dengan 599 orang.

Ø  Tenaga kerja yang bekerja di luar daerah (Di luar Kabupaten Majalengka)

Untuk tenaga kerja yang berada di luar daerah Kabupaten Majalengka berkisaran 60 %, lebih banyak dibandingkan dengan orang bekerja di dalam daerah Kabupaten Majelengka. Atau setara dengan 988 orang.

Ø  Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja

-   Pemerintah dapat mendirikan berbagai pusat pelatihan kerja, peningkatan mutu, pendidikan, menciptakan suasana kondusif bagi para penanam modal, melakukan transmigrasi dan keluarga berencana.

-   Swasta dapat bekerja sama dengan sekolah dan kampus untuk menyediakan kesempatan bagi para siswanya unuk kerja praktik/magang.

-   Sedangkan individu berusaha terus membekali diri dengan berbagai kemampuan serta menanamkan jiwa wirausaha.

Di Desa Parapatan pernah diadakannya meningkatkan keterampilan Ibu Rumah Tangga dengan pelatihan menjahit selama beberapa bulan. Tujuannya yaitu membuka pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas para IRT untuk tidak terbatas dengan aktivitasnya dalam keluarga.

Ø  Upah

Upah yang berlaku di Indonesia adalah upah harian, mingguan, dan bulanan. Sistem upah sangat tergantung dari kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja, hubungan pemberi kerja dan penerimaan kerja dan upah minimum.

Upah

Pekerjaan

Jumlah Kisaran

Bulanan

Pegawai Negeri Sipil

Rp 3.500.000

Harian

Buruh Tani

Rp 40.000

Harian

Pedagang

Rp 100.000

Harian

Buruh

Rp 40.000

C.    Sarana dan Prasarana

-          Pendidikan

Nama Lembaga

Jumlah

TK/Kober

1

PAUD

1

Pesantren

1

SD

2

Majelis Taklim

3

-          Sarana Peribadatan

Nama Lembaga

Jumlah

Masjid

1

Mushola

3

-          Sarana Olahraga

Nama Lembaga

Jumlah

Lapangan sepak bola

2

Lapangan bulu tangkis

2

-          Kesehatan

Nama Lembaga

Jumlah

Puskesmas

1

Bidan Desa

1

Kelembagaan Desa Parapatan

Berikut ini Kuwu-Kuwu yang pernah menjabat di Desa Parapatan

No

Nama

Tahun Jabatan

1

Kuwu Nuska

Tahun 1901 – 1908

2

Kuwu Sanim

Tahun 1908 – 1916

3

Kuwu Umar Sakti      

Tahun 1916 – 1924

4

Kuwu Mursila

Tahun 1924 – 1940

5

Kuwu Penyelang / PJS Bun aim

Tahun 1940 – 1947

6

Kuwu Murita

Tahun 1947 – 1963

7

Kuwu Surakman        

Tahun 1963 – 1966

8

Kuwu Samian

Tahun 1966 – 1980

9

Kuwu Penyelang / PJS Sukatma

Tahun 1980 – 1982

10

Kuwu Juhadi  

Tahun 1982 – 1991

11

Kuwu Penyelang/ PJS Endang Mikin

Tahun 1991 – 1993

12

Kuwu Kamad

Tahun 1993 – 1993

13

Kuwu Penyelang/ PJS Saikun

Tahun 1993 – 1994

14

Kuwu Alipudin

Tahun 1994 – 2002

15

Kuwu Penyelang/ PJS Muga

Tahun 2002 – 2004

16

Kuwu Muga

Tahun 2004 – 2014

17

Kuwu Dasman / PJS  

Tahun 2014 – 2015

18

Kuwu Dedi Suswandi

Tahun 2015  - Sekarang

 

D.    Keadaan Sosial, Ekonomi, Politik, Keagamaan dan Budaya

a)      Sosial

Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman saat ini. Meskipun semua kehidupan masyarakat mengalami perubahan progres yang sangat signifikan terutama setiap orang dapat mengakses media sosial yang kemudian hal ini dapat mengakibatkan msyarakat menjadi individualis. Namun, hal itu ternyata tidak semua dilingkungan Desa Parapatan dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman. Para tetua biasanya akan mengajak para remaja untuk bekerjasama, gotong royong untuk meningkatkan solidaritas bersama. Kegiatan yang diadakan berupa; kerja bakti membangun saluran air, saling bekerja sama dalam perbaikan jalan, pengajian rutin, acara perlombaan 17 agustus, pawai obor pada saat Idul Fitri, kegiatan posyandu, membantu ketika adanya hajatan dan lain sebagainya.

b)     Ekonomi

Keadaan ekonomi masyarakat di Desa Parapatan cukup terpenuhi, hal ini dibuktikan adanya keterampilan secara pribadi masing-masing. Ditambah lagi letak geografis yang sangat strategis dilalui oleh lalu-lalang jalan raya dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian pedagang. Hal ini didorong oleh Pasar Panjalin yang selalu ramai ketika hari senin dan kamis. Banyak orang pun memilih menjadi buruh pabrik, karena letaknya yang tidak jauh dari pabrik Nabati, pabrik rotan, Garmen, dan sebagainya.

c)      Politik

Mayarakat Desa Parapatan ikut berpartisipasi menjadi panitia penyelenggara pemilihan umum tingkat desa, kecamatan, daerah hingga memilihan umum tingkat nasional.

d)     Keagamaan

Mayoritas agama masyarakat Desa Parapatan ialah islam disamping ada berberapa nonmuslim. Namun, hal inilah yang menjadi alat sebagai toleransi dan tidak adanya berbedaan diantara agama. Kebiasaan kajian rutinan, sebagai sarana untuk mendapatkan nilai-nilai yang bersifat keagamaan.

e)      Budaya

Desa Parapatan masih terikat dengan budaya yang sudah ada secara turun-temurun dilaksanakan. Berdasarkan kebudayaan yang hingga saat ini terlaksanakan ialah syukuran 4 bulanan, ngadusi (Mandi kembang 7 bulanan), tolak bala, geyong (7 hari setelah kelahiran bayi), munjung (Sedekah bumi), dan sebagainya.

 

 

 

E.  Permasalahan yang ada di di Desa Parapatan

1)      Masalah saluran air di desa kerap kali beberapa kali bermasalah, dikarenakan jika musim penghujan datang. Keresahan warga ini sudah dialami sejak beberapa tahun tahun yang lalu. Dikarenakan letak geografisnya yang dekat persawahan Desa Paningkiran, kemungkinan air garapan sawah akan masuk ke pemukiman warga. Terlebih lagi kurangnya daya serap air. Hal inilah yang membuat air menggengang atau banjir.

2)      Membangun rumah yang tak layak huni menjadi hunian yang bisa ditempati. Karena hal inilah menggerakkan subsidi dana pembangunan untuk memberikan bantuan.

3)      Masalah pembuangan sampah yang sampai sekarang masih belum teratasi. Walaupun pemilik tanah sudah memberikan peringatan, tetap saja warga yang tidak sadar akan lingkungan masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal inilah yang masih menjadi usaha desa untuk menanggulanginya.

4)      Sosialisasi pandemik pada warga desa pada saat ini mulai menyebarkan kesadaran di masyarakatnya. Berupa didirikannya posko kesehatan di depan kantor Desa Parapatan, mengenakan masker dan menyediakan air untuk cuci tangan disetiap tempat-tempat yang biasa masyarakat kunjungi.

 

F.     Potensi Sumber Daya Manusia di Desa Parapatan

Ø  Usaha kue cincin (Jalabiya)

Kewirausahaan inilah yang dibangun oleh seorang ibu rumah tangga salah satu warga Desa Parapatan. Dengan usaha tersebut, mampu memenuhi kehutuhan keluarga dan pekerjanya. Pemasarannya melalui warung dan pasar yang menjadikannya selalu laris setiap harinya. Karena itulah, Jalabiya ini menjadi ciri khas makanan Desa Parapatan.

Ø  Dangdang (Se’eng) atau alat pengukus nasi tradisional

Ciri khas usaha lainnya ialah dangdang karena sejak zaman dulu sudah ada. Perkembangan dangdang pada masanya sangatlah pesat hingga pengiriman luar daerah. Namun, seiring perkembangan zaman dangdang digantikan oleh mejikom yang lebih modern. Pengukir dangdang pun mulai sedikit, walaupun begitu dangdang masih tetap menjadi ciri khas kampung pledang ini (Desa Parapatan). Sehingga masih dipampang dangdang yang legendaris itu di dalam laci kantor desa.

 

 

 

 

BAB III

HASIL OBSERVASI

 

A.    Program Kerja dan Pihak yang terlibat

No

Nama Program Kerja

Tujuan

Pihak yang Terlibat

1.

Pengenalan dunia digital terhadap dampak pemasaran produk di masyarakat Desa Parapatan

Memberikan pengenalan yang baru untuk membuka inovasi baru melalui dunia digital.

Seluruh masyarakat

2.

Taman baca (Belajar sambil bermain dalam segi literasi)

-Memberi motivasi kepada anak-anak untuk belajar membaca dan menulis.

-Belajar seru melalui puisi, drama dan teater.

-Membantu menyelesaikan tugas dan permasalahan di sekolah.

Anak-anak serta peserta didik di Desa Parapatan

3

Pengajian Majelis Taklim

Memberikan siraman rohani dalam ruang lingkup silaturahmi

Warga Desa Parapatan khususnya Desa Parapatan

4

Jumsih (Jumat bersih)

Untuk menjaga kebersihan serta merawat lingkungan dengan membuatkan tempat pembuangan sampah yang layak.

Seluruh warga Desa Parapatan

5

Bimbingan kreatifitas anak (Menggambar, melukis, hennaart)

Membantu mengembangkan bakat dan minat anak-anak dalam imajinasi dan kreatifitas

Anak-anak dan peserta didik

6

Sosialisasi New Normal dalam menjaga kesehatan warga

-Meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungan.

-Memberi pemahaman untuk menjaga jarak dalam menaati peraturan protokol kesehatan.

Aparat kepolisian, kesehatan dan warga Desa Parapatan

7

Perlombaan dalam Memperingati HUT RI 17 Agustus

Meningkatkan kreativitas dan keaktifan warga dalam segi sosial.

Seluruh Warga Desa Parapatan

 

B.     Jadwal Kegiatan

No

Nama Program Kerja

Pihak yang Terlibat

Waktu dan Tanggal

1.

Pengenalan dunia digital terhadap dampak pemasaran produk di masyarakat Desa Parapatan.

Memberikan pengenalan yang baru untuk membuka inovasi baru melalui dunia digital.

Seluruh masyarakat

Hari minggu

Tanggal :

2  Agustus 2020

Pukul :

09.00 – 12.00 WIB

 

2.

Taman baca (Belajar sambil bermain dalam segi literasi).

-Memberi motivasi kepada anak-anak untuk belajar membaca dan menulis.

-Belajar seru melalui puisi, drama dan teater.

-Membantu menyelesaikan tugas dan permasalahan di sekolah.

Anak-anak serta peserta didik di Desa Parapatan

Hari:

Sabtu dan minggu

Tanggal:

8, 9, 15, 22, 23, 29 Agustus 2020

Pukul:

15.00 – 16.30 WIB

3

Pengajian Majelis Taklim

Memberikan siraman rohani dalam ruang lingkup silaturahmi

Warga Desa Parapatan khususnya Desa Parapatan

Hari  :

Senin dan rabu

Tanggal :

3, 5, 10, 12, 17, 19, 24, 26 Agustus 2020

Pukul :

13.00 – 14.30

4

Bimbingan kreatifitas anak (Menggambar, melukis, hennaart)

Anak-anak dan peserta didik

Setiap hari jumat

Tanggal : 7, 14, 21, 28 Agustus 2020

Pukul : 14.00 – 15.00

5

Jumsih (Jumat bersih)

Untuk menjaga kebersihan serta merawat lingkungan dengan membuatkan tempat pembuangan sampah yang layak

Seluruh warga Desa Parapatan

Setiap hari jumat

Tanggal : 7, 14, 21, 28 Agustus 2020

Pukul : 15.01 – 15.30

6

Sosialisasi New Normal dalam menjaga kesehatan warga

-Meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungan.

-Memberi pemahaman untuk menjaga jarak dalam menaati peraturan protokol kesehatan.

Aparat kepolisian, kesehatan dan warga Desa Parapatan

Hari senin

Tanggal:

10 Agustus 2020

Pukul :

09.00 – 12.00

7

Perlombaan dalam Memperingati HUT RI 17 Agustus

Meningkatkan kreativitas dan keaktifan warga dalam segi sosial.

Seluruh Warga Desa Parapatan

Hari minggu dan senin

Tanggal :

16 – 17 Agustus 2020

Pukul :

10.00 – 13.00

 

 

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai keadaan Desa Parapatan. Dari berbagai segi yaitu ekonomi, pendidikan, pertanian dan lembaga-lembaga yang menjadi pendukung, jika dilihat dari hasil laporan analisis sidah cukup dalam pengembangan kemajuan dan perubahan terhadap Desa Parapatan. Hal ini merupakan kinerja yang membutuhkan waktu tidak sedikit bagi para pekerja di desa itu sendiri. Selain itu, dalam meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya sudah tecukupi dengan beraneka ragam mata pencaharian atau berdasarkan pekerjaan yang beragam. Adapun dari segi pendidikan, masyarakat telah menempuh pendidikan yang beragam, artinya berbagai kemampuan yang dimiliki dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pengembangan Desa Prapatan. Terkait mengenai perkembangan zaman, perubahan yang bersifat universal merupakan upaya yang sedang dijalankan, serta bagian dari harapan warga Desa Prapatan tanpa menghilangkan budaya atau tradisi yang sudah menjadi identitas. Tentunya di era Covid-19 ini masyarakat Desa Parapatan bergotong royong melawan virus ini dan bergotong-royong menerapkan protokol kesehatan seperti mengadakan posko, membuat tempat cuci tangan dan bersosialisasi untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Ini merupakan bentuk solidaritas yang diharapkan masyarakat untuk terus bertahan demi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Desa Parapatan.

B.     Saran

Di setiap desa memiliki berbagai data yang dimiliki terkait informasi atau data penduduk, mata pencaharian bagi masyarakat serta berbagai potensi desa yang miliki seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dengan demikian, upaya controling atau pengontrolan harus dilaksanakan secara efisien dan efektif. Upaya ini dapat dilakukan salam berbagai hal yang berkaitan dengan masyarakat, misalnya dalam jumlah penduduk, sarana prasarana, jumlah pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. pemerintahan khsusunya yang bekerja sebagai perangkat desa, harus memiliki skill dalam menggerakan upaya controling dan memiliki program serta wawasan terhadap prospek kedepan terkair pengembangan desa. Supaya sesuatu hal belum diketahui atau yang sudah diketahui misalnya dalam problematikan penduduk atau pembangunan dapat ditemukan solusi yang baik serta pencegahan terjadinya problematika tersebut.