MAKALAH
Laporan
Hasil Analisis Masalah dan Potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya
Kabupaten Majalengka
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM)
Oleh:
Dewi
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS
MAJALENGKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat
Allah Swt yang telah memberikan limbahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Laporan Hasil Analisis Masalah
dan Potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dra. Tini Sumartini, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Kuliah
Nyata Mahasiswa (KNM), yang telah memberikan banyak bantuan berupa bimbingan,
arahan, serta dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan
baik dari segi penulisan maupun cakupan bahasan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sehingga dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan.
Majalengka, 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................. 1
C. Manfaat .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Desa ................................................................................. 3
1.
Sejarah Desa Parapatan ........................................................................... 3
2.
Letak Geografis Desa .............................................................................. 5
a) Luas Batas Wilayah ........................................................................... 5
b) Batas Wilayah Desa .......................................................................... 5
c) Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa
ke Kecamatan, Kabupaten,
dan Provinsi ....................................................................................... 6
d) Pembagian Wilayah Rt/Rw ............................................................... 6
B.
Jumlah Penduduk Perwilayah ....................................................................... 6
a)
Berdasarkan Jumlah KK ......................................................................... 6
b)
Jumlah Tenaga Kerja ............................................................................... 6
C.
Sarana dan Prasarana ..................................................................................... 8
D.
Keadaan Sosial, Ekonomi, Politik, Keagamaan dan Budaya ........................ 10
E.
Permasalahan yang terdapat di Desa Parapatan ............................................ 11
F.
Potensi Sumber Daya Manusia di Desa Parapatan ........................................ 11
BAB III HASIL OBSERVASI
A.
Program kerja dan Pihak yang terlibat ........................................................... 12
B.
Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan ..................................................................................................... 15
B.
Saran ............................................................................................................... 15
DOKUMENTASI-DOKUMENTASI .......................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa menurut definisi universal
adalah sebuah aglomerasi permukiman di area pedesaan (rural). Di Indonesia,
istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan yang dipimpin oleh kepala desa. Desa merupakan kesatuan geografis
terdepan dimana hampir sebagian besar penduduk bermukim.
Desa mempunyai kedudukan yang
sangat penting di Negara Indonesia baik sebagai alat mencapai tujuan negara
maupun sebagai lembaga yang memperkuat struktur pemerintahan negara. Sebagai
alat dalam mencapai tujuan nasional, desa dapat menjakau sasaran yang akan
disejahterakan karena agen terdepan.
Dalam tulisan ini memuat
mengenai analisis masalah dan potensi Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya,
Kabupaten Majalengka. Untuk memajukan sebuah desa, memang tak bisa dipungkiri
adanya perubahan. Perubahan merupakan usaha pencapaian yang bersifat perbaikan
dan peningkatan, serta menciptakan hal-hal baru yang membawa kemajuan. Untuk
mencapai perubahan itu, umumnya perlu adanya hal-hal yang baru berupa ara-cara
baru, teknologi, benda arau barang baru, perngorganisasian baru sebagai syarat
utama dari inovasi.
Namun dalam realitanya,
permasalahan pedesaan ini telah terjadi tekanan terhadap penduduk, sumber daya
alam, hingga timbulnya kemiskinan, degradasi moral, tekanan terhadap penduduk
serta merenggangnya hubungan sosial yang ada. Permasalahan tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara dan upaya yang harus dikontrol serta melakukan
sesuatu berbagai pendekatan terhadap aspek permasalahan untuk membangun desa yang
unggul.
B. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1.
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
masalah dan potensi desa
2.
Agar mengetahui keadaan Desa Parapatan
3.
Memberikan informasi Desa Parapatan dari segi
pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat
diambil dari makalah ini sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
wawasan terhadap problematika pembangunan dan
potensi Desa khususnya Desa Parapatan.
2.
Menambah
wawasan terhadap keadaan, pembangunan, kemajuan dan potensi Desa, khususnya
Desa Parapatan.
3.
Mendapatkan
berbagai informasi tentang keadaan Desa Parapatan dari berbagai bidang sehingga
dapat menciptakan berbagai solusi terhadap problematika dan potensi Desa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Desa
1. Sejarah Desa Parapatan
Pada pertengahan abad ke 18 Sultam Mataram mengirim
utusan sebanyak 40 orang untuk menghadap Pangeran Borang yang menguasai wilayah Majalengka wilayah Cimanuk utusan
tersebut di tugaskan untuk menagih upeti kepada Pangeran Bonang.
Sebelum menghadap Pangeran Bonang sesampainya mereka di
Randegan yang terletak di kecamatan Jatitujuh bertemu dengan Ki Patih Ambeng
yang juga akan menagih upeti kepada Pangeran Bonang.
Di randegan ini terjadilah dialog antara rombongan dengan
Ki Patih Ambeng, bahwa sebelum mereka menghadap Pangeran Bonang rombongan harus
dapat mengalahkan Ki Patih Ambeng, dimana Ki Patih Ambeng menyelam kedalam
sungai Cimanuk dan dari dalam sungai Cimanuk muncullah buaya-buaya yang besar
dan bermulut lebar siap berperang dengan utusan Mataram tersebut.
Akhirnya mereka berhenti berperang dan mereka tidak jadi
untuk menghadap Pangeran Bonang dan tempat kejadian tersebut di kenal dengan
nama “Cibogor” yang berarti diam yang mana tempat tersebut terletak di Jatitujuh.
Untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing mencari suatu daerah yang aman.
Diantara mereka ada yang menetap di hutan rotan di tepi
sungai Ciwaringin dan di tempat inilah mendapat jodoh penduduk asli dan dari
pernikahan tersebut mempunyai keturunan bernama Sarini, Sarini ini kemudian di
kenal sebagai sebutan Buyut Sarini yang merupakan salah seorang yang berjasa
dalam membuka hutan yang sekarang menjadi Desa Parapatan. Menurut cerita bahwa
di daerah pagar gunung yang mendapat sebutan pesantren yang terletak di sebelah
selatan Leuwimunding, pesantren ini dipimpin oleh seorang ulama yang di kanal dengan
sebutan Buyut Depok. Diantara santrinya tereapat seorang putra Ki Gede Talaga
yang bernama Tuan Riana dan sekaligus di pungut mantu oleh pimpinan pesantren
tersebut.
Dari pernikahan tuan Riana dengan putri ulama tersebut
mempunyai putra bernama si Banjar salah seorang santri lain yang bernama Sanata
teman tuan Riana putra dari demang Gentong merupakan teman dekat di Banjar.
Kemudian di kerjakannya atas perintah gurunya sehingga
pada suatu tempat di hutan rotan tepi sungai Ciwaringin bertemu dengan wanita
yang bernama Sarini.
Maka mulailah penebangan hutan oleh Sanata yang akhirnya
terkenal dengan sebutan Buyut Sanata. Karena mwngalami berbagai rintangan maka
buyut Sanata minta bantuan Buyut Banjaran, ketiga orang inilah yang berjasa
dalam pendirian Desa Parapatan, mereka bertiga membabat hutan dengan cara
membakar hutan rotan yang terbakar, hutan inilah menentukan batas-batas Desa
Parapatan, jadi dapat di simpulkan bahwa tokoh-tokoh pendiri Desa Parapatan
adalah sebagai berikut:
-
Buyut Saniri
-
Buyut Sanata
-
Buyut Banjar
Penduduk Desa Parapatan sekarang adalah keturunan dari
ketiga tokoh diatas pada zaman dahulu sebelum ada nama Desa Parapatan. Dan pada
zaman kolonial waktu perang Dongdong yang namanya leuweung itu adalah tempat
yang masih alang-alang dan daerah leuweung hanya kedengaran suara burung jadi musuh tidak jadi
masuk daerah tersebut dan musuh istirahat lelah di pinggir jalan kereta api
sampai tertidur dan disitulah senjata-senjata di ambil oleh pejuang-pejuang
zaman dahulu berupa tombak, keris dan pedang yang pada waktu itu dibawa oleh
pasukan ke Dongdong dan sekarang juga masih ada yang ketinggalan barang-barang
tersebut sebagian kecil dan masih dirawat sampai sekarang oleh Bapdak Sainah
sesepuh Panjalin yang sekarang berdomisili di leuweung dan juga menunggui buyut
panganten.
Setelah
lama, Desa Penjalin dimekarkan menjadi beberapa blok, ada bagian wilayah lain
yaitu Desa Parapatan
yang asalnya dari perempatan jalan tempat beristirahatnya Pangeran Cakrabuana.
Sekitar tahun 1880 Desa Parapatan ditetapkan menjadi desa dan kuwu/pimpinan pada saat
itu yang paling utama adalah Bapak Nuska.
Nama
Desa Parapatan sendiri dari awal yang
dikenal sebagai kampung Pledang. Nama Pledang berasal dari mata pencaharian
warga Desa Parapatan
yaitu mledang. Keahlian mledang atau pande tambang dari orang Tegal Pasayangan
(Jawa Tengah) yang merantau ke Desa Parapatan. Salah satunya adalah Buyut. Atas hasil mledang
diantaranya Dangdang (bahas jawa) yaitu alat untuk menanak nasi. Bersama mata
pencaharian warga Desa Parapatan itu dapat hidup sejahtera. Yang aslinya di jual
banyak pada daerah Sunda yang menyebutnya se’eng. Akan tetapi sekarang
perkembangannya sudah berkurang untuk menjadi mledang, disebabkan warga Parapatan asli banyak mencari
pekerjaan lain di luar daerah.
Sebelum
merdeka di lingkungan Parapatan
banyak pendatang dari Cina yang berdagang dan membangun pabrik, yaitu pabrik
kulit, batik, kecap, toko material ataupun tembakau. Wilayah pemukiman orang
Cina di daerah perempatan jalan. Lalu pada tahun 1947 orang Cina meninggalkan
Desa Parapatan. Maka bangunan atau pabrik
tadi dihancurkan oleh warga Desa Parapatan. Dan pada saat itu juga ada stasiun kereta yang di
bangun pada pemerintahan penjajahan Belanda.
Adapun
luas wilayah Desa Parapatan
sempit dibandingkan dengan Desa Penjalin atau Desa Peningkiran. Ada beberapa
tempat yang lazim orang kenal tempatnya yang disandingkan dengan nama Parapatan. Yakni pasar, lapangan bola,
dan pemakaman. Jadi Desa Parapatan yang mempunyai kampung Pledang dengan luas sekitar
26 hektar, 23 luas pemukiman warga dan 3 hektar tanah bengkok.
2.
Luas Geografis
Desa
a) Luas dan Batas Wilayah
Desa Parapatan
memiliki luas wilayah 17,577 Hektar yang terdiri dari 4 Blok dengan 4 Rukun
Warga (RW) dan 8 Rukun Tangga (RT).
b) Batas Wilayah Desa
Batas |
Desa/Kelurahan |
Kecamatan |
Sebelah Utara |
Desa Panjalin Kidul |
Sumberjaya |
Sebelah Selatan |
Desa Paningkiran |
Sumberjaya |
Sebelah Timur |
Desa Panjalin Kidul |
Sumberjaya |
Sebelah Barat |
Desa Paningkiran dan Panjalin Kidul |
Sumberjaya |
c) Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa ke
Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi
Orbitrasi |
|
Jarak dari kecamatan ke Pemerintaha Kabupaten |
37 Km |
Jarak ke Pusat Pemerintah Provinsi |
105 Km |
Jarak ke Ibu Kota Negara |
251 |
d) Pembagian Wilayah Rt/Rw
No |
Blok |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
1. |
Poldes |
201 |
206 |
407 |
2. |
Cap Gawe |
213 |
253 |
466 |
3. |
Lebe |
117 |
131 |
248 |
4. |
Raksa Bumi |
206 |
428 |
634 |
Jumlah |
737 |
1.018 |
1.755 |
B. Jumlah penduduk Perwilayah
a)
Berdasarkan Jumlah KK
No |
Blok |
Jumlah KK |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
1. |
Poldes |
147 |
201 |
206 |
407 |
2. |
Cap Gawe |
169 |
213 |
253 |
466 |
3. |
Lebe |
227 |
117 |
131 |
248 |
4. |
Raksa Bumi |
216 |
206 |
428 |
634 |
Jumlah |
759 |
737 |
1.018 |
1.755 |
b)
Jumlah Tenaga
Kerja
Ø Tenaga kerja terdidik/tenaga mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu keahlian pada
suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal maupun nonformal. Pada Desa
Parapatan terdiri dari:
Pekerjaan |
Jumlah |
Karyawan pemerintah |
19 orang |
Karyawan swasta |
44 orang |
TNI/Polri |
4 orang |
Pegawai Negeri Sipil |
24 orang |
Ø Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga
kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat dalam bidang
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak
memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya
berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Pada Desa
Parapatan terdiri dari :
Pekerjaan |
Jumlah |
Pedagang |
499 orang |
Ø Tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Pada Desa Parapatan terdiri dari :
Pekerjaan |
Jumlah |
Buruh |
658 orang |
Ø Tenaga kerja pabrik, kantor dan
lapangan
Tenaga kerja pabrik adalah tenaga
kerja yang melaksanakan operasional mesin-mesin maupun manual dalam
menghasilkan produk. Seperti di Desa Parapatan pekerjanya biasanya bekerja pada
pabrik besi, garmen, pabrik barang bekas dll.
Tenaga kerja kantor adalah tenaga
kerja yang mengatur kejadian-kejadian yang dijalankan sehingga menjadi
keterangan yang berguna dengan menggunakan alat, baik mesin-mesin maupun manual
sehingga membantu mutu pekerjaan, memudahkan pengawasan, menghemat biaya,
tenaga dan waktu.
Tenega kerja lapangan adalah tenaga
kerja tidak berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
Tempat bekerja tenaga lapangan tidak di dalam pabrik atau kantor. Seperti
misalnya kasir di supermarket atau minimarket pada sekitaran Desa Parapatan
yaitu Berlian dan Alfamart.
Ø Tenaga kerja yang bekerja didaerah
sendiri (Di dalam Kabupaten Majalengka)
Untuk tenaga kerja yang berada
didaerah sendiri atau sekitaran Kabupaten Majalengka berkisaran 40 %, lebih
sedikit dibandingkan orang bekerja di luar daerah. Atau setara dengan 599
orang.
Ø Tenaga kerja yang bekerja di luar
daerah (Di luar Kabupaten Majalengka)
Untuk tenaga kerja yang berada di
luar daerah Kabupaten Majalengka berkisaran 60 %, lebih banyak dibandingkan
dengan orang bekerja di dalam daerah Kabupaten Majelengka. Atau setara dengan
988 orang.
Ø Upaya meningkatkan kualitas tenaga
kerja
- Pemerintah
dapat mendirikan berbagai pusat pelatihan kerja, peningkatan mutu, pendidikan,
menciptakan suasana kondusif bagi para penanam modal, melakukan transmigrasi
dan keluarga berencana.
- Swasta
dapat bekerja sama dengan sekolah dan kampus untuk menyediakan kesempatan bagi
para siswanya unuk kerja praktik/magang.
- Sedangkan
individu berusaha terus membekali diri dengan berbagai kemampuan serta
menanamkan jiwa wirausaha.
Di Desa Parapatan pernah diadakannya meningkatkan
keterampilan Ibu Rumah Tangga dengan pelatihan menjahit selama beberapa bulan.
Tujuannya yaitu membuka pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas para IRT untuk
tidak terbatas dengan aktivitasnya dalam keluarga.
Ø Upah
Upah yang berlaku di Indonesia
adalah upah harian, mingguan, dan bulanan. Sistem upah sangat tergantung dari
kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja, hubungan pemberi kerja dan
penerimaan kerja dan upah minimum.
Upah |
Pekerjaan |
Jumlah
Kisaran |
Bulanan |
Pegawai Negeri Sipil |
Rp 3.500.000 |
Harian |
Buruh Tani |
Rp 40.000 |
Harian |
Pedagang |
Rp 100.000 |
Harian |
Buruh |
Rp 40.000 |
C. Sarana dan Prasarana
-
Pendidikan
Nama Lembaga |
Jumlah |
TK/Kober |
1 |
PAUD |
1 |
Pesantren |
1 |
SD |
2 |
Majelis Taklim |
3 |
-
Sarana
Peribadatan
Nama Lembaga |
Jumlah |
Masjid |
1 |
Mushola |
3 |
-
Sarana Olahraga
Nama Lembaga |
Jumlah |
Lapangan sepak bola |
2 |
Lapangan bulu tangkis |
2 |
-
Kesehatan
Nama Lembaga |
Jumlah |
Puskesmas |
1 |
Bidan Desa |
1 |
Kelembagaan Desa Parapatan
Berikut ini
Kuwu-Kuwu yang pernah menjabat di Desa Parapatan
No |
Nama |
Tahun Jabatan |
1 |
Kuwu Nuska |
Tahun 1901 – 1908 |
2 |
Kuwu Sanim |
Tahun 1908 – 1916 |
3 |
Kuwu Umar Sakti |
Tahun 1916 – 1924 |
4 |
Kuwu Mursila |
Tahun 1924 – 1940 |
5 |
Kuwu Penyelang / PJS Bun aim |
Tahun 1940 – 1947 |
6 |
Kuwu Murita |
Tahun 1947 – 1963 |
7 |
Kuwu Surakman |
Tahun 1963 – 1966 |
8 |
Kuwu Samian |
Tahun 1966 – 1980 |
9 |
Kuwu Penyelang / PJS Sukatma |
Tahun 1980 – 1982 |
10 |
Kuwu Juhadi |
Tahun 1982 – 1991 |
11 |
Kuwu Penyelang/ PJS Endang Mikin |
Tahun 1991 – 1993 |
12 |
Kuwu Kamad |
Tahun 1993 – 1993 |
13 |
Kuwu Penyelang/ PJS Saikun |
Tahun 1993 – 1994 |
14 |
Kuwu Alipudin |
Tahun 1994 – 2002 |
15 |
Kuwu Penyelang/ PJS Muga |
Tahun 2002 – 2004 |
16 |
Kuwu Muga |
Tahun 2004 – 2014 |
17 |
Kuwu Dasman / PJS |
Tahun 2014 – 2015 |
18 |
Kuwu Dedi Suswandi |
Tahun 2015 - Sekarang |
D. Keadaan Sosial, Ekonomi, Politik,
Keagamaan dan Budaya
a) Sosial
Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman saat ini.
Meskipun semua kehidupan masyarakat mengalami perubahan progres yang sangat
signifikan terutama setiap orang dapat mengakses media sosial yang kemudian hal
ini dapat mengakibatkan msyarakat menjadi individualis. Namun, hal itu ternyata
tidak semua dilingkungan Desa Parapatan dapat terpengaruh oleh perkembangan
zaman. Para tetua biasanya akan mengajak para remaja untuk bekerjasama, gotong
royong untuk meningkatkan solidaritas bersama. Kegiatan yang diadakan berupa;
kerja bakti membangun saluran air, saling bekerja sama dalam perbaikan jalan, pengajian
rutin, acara perlombaan 17 agustus, pawai obor pada saat Idul Fitri, kegiatan
posyandu, membantu ketika adanya hajatan dan lain sebagainya.
b) Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat di Desa Parapatan cukup
terpenuhi, hal ini dibuktikan adanya keterampilan secara pribadi masing-masing.
Ditambah lagi letak geografis yang sangat strategis dilalui oleh lalu-lalang
jalan raya dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian pedagang. Hal ini
didorong oleh Pasar Panjalin yang selalu ramai ketika hari senin dan kamis.
Banyak orang pun memilih menjadi buruh pabrik, karena letaknya yang tidak jauh
dari pabrik Nabati, pabrik rotan, Garmen, dan sebagainya.
c) Politik
Mayarakat Desa Parapatan ikut berpartisipasi menjadi
panitia penyelenggara pemilihan umum tingkat desa, kecamatan, daerah hingga
memilihan umum tingkat nasional.
d) Keagamaan
Mayoritas agama masyarakat Desa Parapatan ialah islam
disamping ada berberapa nonmuslim. Namun, hal inilah yang menjadi alat sebagai
toleransi dan tidak adanya berbedaan diantara agama. Kebiasaan kajian rutinan,
sebagai sarana untuk mendapatkan nilai-nilai yang bersifat keagamaan.
e) Budaya
Desa Parapatan masih terikat dengan budaya yang sudah ada
secara turun-temurun dilaksanakan. Berdasarkan kebudayaan yang hingga saat ini
terlaksanakan ialah syukuran 4 bulanan, ngadusi
(Mandi kembang 7 bulanan), tolak bala, geyong
(7 hari setelah kelahiran bayi), munjung (Sedekah
bumi), dan sebagainya.
E. Permasalahan yang ada di di Desa
Parapatan
1)
Masalah saluran air di desa kerap kali
beberapa kali bermasalah, dikarenakan jika musim penghujan datang. Keresahan
warga ini sudah dialami sejak beberapa tahun tahun yang lalu. Dikarenakan letak
geografisnya yang dekat persawahan Desa Paningkiran, kemungkinan air garapan
sawah akan masuk ke pemukiman warga. Terlebih lagi kurangnya daya serap air.
Hal inilah yang membuat air menggengang atau banjir.
2)
Membangun rumah yang tak layak huni
menjadi hunian yang bisa ditempati. Karena hal inilah menggerakkan subsidi dana
pembangunan untuk memberikan bantuan.
3)
Masalah pembuangan sampah yang sampai
sekarang masih belum teratasi. Walaupun pemilik tanah sudah memberikan
peringatan, tetap saja warga yang tidak sadar akan lingkungan masih membuang
sampah tidak pada tempatnya. Hal inilah yang masih menjadi usaha desa untuk
menanggulanginya.
4)
Sosialisasi pandemik pada warga desa
pada saat ini mulai menyebarkan kesadaran di masyarakatnya. Berupa didirikannya
posko kesehatan di depan kantor Desa Parapatan, mengenakan masker dan
menyediakan air untuk cuci tangan disetiap tempat-tempat yang biasa masyarakat
kunjungi.
F. Potensi Sumber Daya Manusia di Desa
Parapatan
Ø Usaha kue
cincin (Jalabiya)
Kewirausahaan
inilah yang dibangun oleh seorang ibu rumah tangga salah satu warga Desa
Parapatan. Dengan usaha tersebut, mampu memenuhi kehutuhan keluarga dan
pekerjanya. Pemasarannya melalui warung dan pasar yang menjadikannya selalu
laris setiap harinya. Karena itulah, Jalabiya ini menjadi ciri khas makanan
Desa Parapatan.
Ø Dangdang
(Se’eng) atau alat pengukus nasi tradisional
Ciri khas usaha
lainnya ialah dangdang karena sejak zaman dulu sudah ada. Perkembangan dangdang
pada masanya sangatlah pesat hingga pengiriman luar daerah. Namun, seiring
perkembangan zaman dangdang digantikan oleh mejikom yang lebih modern. Pengukir
dangdang pun mulai sedikit, walaupun begitu dangdang masih tetap menjadi ciri
khas kampung pledang ini (Desa Parapatan). Sehingga masih dipampang dangdang
yang legendaris itu di dalam laci kantor desa.
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Program Kerja dan Pihak yang terlibat
No |
Nama Program
Kerja |
Tujuan |
Pihak yang
Terlibat |
1. |
Pengenalan dunia digital terhadap dampak pemasaran
produk di masyarakat Desa Parapatan |
Memberikan pengenalan yang baru untuk membuka inovasi
baru melalui dunia digital. |
Seluruh masyarakat |
2. |
Taman baca (Belajar sambil bermain dalam segi literasi) |
-Memberi motivasi kepada anak-anak untuk belajar
membaca dan menulis. -Belajar seru melalui puisi, drama dan teater. -Membantu menyelesaikan tugas dan permasalahan di
sekolah. |
Anak-anak serta peserta didik di Desa Parapatan |
3 |
Pengajian Majelis Taklim |
Memberikan siraman rohani dalam ruang lingkup
silaturahmi |
Warga Desa Parapatan khususnya Desa Parapatan |
4 |
Jumsih (Jumat bersih) |
Untuk menjaga kebersihan serta merawat lingkungan
dengan membuatkan tempat pembuangan sampah yang layak. |
Seluruh warga Desa Parapatan |
5 |
Bimbingan kreatifitas anak (Menggambar, melukis,
hennaart) |
Membantu mengembangkan bakat dan minat anak-anak dalam
imajinasi dan kreatifitas |
Anak-anak dan peserta didik |
6 |
Sosialisasi New
Normal dalam menjaga kesehatan warga |
-Meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungan. -Memberi pemahaman untuk menjaga jarak dalam menaati
peraturan protokol kesehatan. |
Aparat kepolisian, kesehatan dan warga Desa Parapatan |
7 |
Perlombaan dalam Memperingati HUT RI 17 Agustus |
Meningkatkan kreativitas dan keaktifan warga dalam segi
sosial. |
Seluruh Warga Desa Parapatan |
B. Jadwal Kegiatan
No |
Nama Program
Kerja |
Pihak yang Terlibat |
Waktu dan
Tanggal |
1. |
Pengenalan dunia digital terhadap dampak pemasaran
produk di masyarakat Desa Parapatan. Memberikan pengenalan yang baru untuk membuka inovasi
baru melalui dunia digital. |
Seluruh masyarakat |
Hari minggu Tanggal : 2 Agustus 2020 Pukul : 09.00 – 12.00 WIB |
2. |
Taman baca (Belajar sambil bermain dalam segi
literasi). -Memberi motivasi kepada anak-anak untuk belajar
membaca dan menulis. -Belajar seru melalui puisi, drama dan teater. -Membantu menyelesaikan tugas dan permasalahan di sekolah. |
Anak-anak serta peserta didik di Desa Parapatan |
Hari: Sabtu dan minggu Tanggal: 8, 9, 15, 22, 23, 29 Agustus 2020 Pukul: 15.00 – 16.30 WIB |
3 |
Pengajian Majelis Taklim Memberikan siraman rohani dalam ruang lingkup
silaturahmi |
Warga Desa Parapatan khususnya Desa Parapatan |
Hari : Senin dan rabu Tanggal : 3, 5, 10, 12, 17, 19, 24, 26 Agustus 2020 Pukul : 13.00 – 14.30 |
4 |
Bimbingan kreatifitas anak (Menggambar, melukis,
hennaart) |
Anak-anak dan peserta didik |
Setiap hari jumat Tanggal : 7, 14, 21, 28 Agustus 2020 Pukul : 14.00 – 15.00 |
5 |
Jumsih (Jumat bersih) Untuk menjaga kebersihan serta merawat lingkungan
dengan membuatkan tempat pembuangan sampah yang layak |
Seluruh warga Desa Parapatan |
Setiap hari jumat Tanggal : 7, 14, 21, 28 Agustus 2020 Pukul : 15.01 – 15.30 |
6 |
Sosialisasi New
Normal dalam menjaga kesehatan warga -Meningkatkan kualitas kebersihan diri dan lingkungan. -Memberi pemahaman untuk menjaga jarak dalam menaati
peraturan protokol kesehatan. |
Aparat kepolisian, kesehatan dan warga Desa Parapatan |
Hari senin Tanggal: 10 Agustus 2020 Pukul : 09.00 – 12.00 |
7 |
Perlombaan dalam Memperingati HUT RI 17 Agustus Meningkatkan kreativitas dan keaktifan warga dalam segi
sosial. |
Seluruh Warga Desa Parapatan |
Hari minggu dan senin Tanggal : 16 – 17 Agustus 2020 Pukul : 10.00 – 13.00 |
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan
mengenai keadaan Desa Parapatan. Dari berbagai segi yaitu ekonomi, pendidikan,
pertanian dan lembaga-lembaga yang menjadi pendukung, jika dilihat dari hasil
laporan analisis sidah cukup dalam pengembangan kemajuan dan perubahan terhadap
Desa Parapatan. Hal ini merupakan kinerja yang membutuhkan waktu tidak sedikit
bagi para pekerja di desa itu sendiri. Selain itu, dalam meningkatkan pendapatan
untuk memenuhi kebutuhannya sudah tecukupi dengan beraneka ragam mata
pencaharian atau berdasarkan pekerjaan yang beragam. Adapun dari segi
pendidikan, masyarakat telah menempuh pendidikan yang beragam, artinya berbagai
kemampuan yang dimiliki dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan
pengembangan Desa Prapatan. Terkait mengenai perkembangan zaman, perubahan yang
bersifat universal merupakan upaya yang sedang dijalankan, serta bagian dari
harapan warga Desa Prapatan tanpa menghilangkan budaya atau tradisi yang sudah
menjadi identitas. Tentunya di era Covid-19 ini masyarakat Desa Parapatan
bergotong royong melawan virus ini dan bergotong-royong menerapkan protokol
kesehatan seperti mengadakan posko, membuat tempat cuci tangan dan bersosialisasi
untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Ini merupakan bentuk solidaritas
yang diharapkan masyarakat untuk terus bertahan demi kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat Desa Parapatan.
B. Saran
Di setiap desa memiliki berbagai data yang dimiliki
terkait informasi atau data penduduk, mata pencaharian bagi masyarakat serta
berbagai potensi desa yang miliki seperti sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Dengan demikian, upaya controling atau pengontrolan harus dilaksanakan
secara efisien dan efektif. Upaya ini dapat dilakukan salam berbagai hal yang
berkaitan dengan masyarakat, misalnya dalam jumlah penduduk, sarana prasarana,
jumlah pendidikan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. pemerintahan khsusunya
yang bekerja sebagai perangkat desa, harus memiliki skill dalam menggerakan
upaya controling dan memiliki program serta wawasan terhadap prospek kedepan
terkair pengembangan desa. Supaya sesuatu hal belum diketahui atau yang sudah
diketahui misalnya dalam problematikan penduduk atau pembangunan dapat ditemukan
solusi yang baik serta pencegahan terjadinya problematika tersebut.
No comments:
Post a Comment