Cinta Sejati
(Adaptasi kisah nyata dua insan
Habibie dan Ainun)
Narasi:
Kisah cinta takkan ada habisnya di muka bumi ini,
tercatat dalam sejarah antara dua insan menjadi satu. Karena cinta sejati
menuntun kedamaian dalam hati. Teatrikal puisi ini didedikasikan untuk pahlawan
kita tanpa tanda jasa, potret sepasang kenangan dari Enyang B.J. Habibie dan
Bunda Ainun. (Lirih lagu Cinta Sejati).
Manakala hati
Menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan
Saat cinta menemui cinta
Menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan
Saat cinta menemui cinta
Suara semalam
Dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar
Rindumu memanggil namaku
Dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar
Rindumu memanggil namaku
Habibie : “Ainun.”
Ainun : “Kenapa? Kamu mau bilang aku jelek? Hitam?”
Habibie : “Oh, tentu tidak. Kau manis seperti gula jawa.”
Ainun : (Tersenyum) “Suatu hari, kita akan bertemu dengan
dimensi yang berbeda.”
Habibie : “Aku akan merindukanmu!” (Melepaskan kedua
tangan mereka)
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian
Kutunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi
Selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh
Selalu ada di dalam hatiku
Selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh
Selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak
Menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Mahacinta
Menyatukan kita
Menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Mahacinta
Menyatukan kita
(Suara kapal terbang, Habibie meraih cita-citanya untuk
menerbangkan kapal terbang di Indonesia. Ainun memakai baju dokter dan sedang
memeriksa pasien. Mereka saling bertemu, menatap wajah, membelainya dan
berdansa).
Kutitipkan
Bunga Kamboja!
Karya: Dewi
Udara meresap dalam dada
Kisah dibalik rentetan peristiwa
Dua insan menyatukan rasa yang sama
Mengalihkan tiap jalan cinta di dunia
Mendekaplah Engkau padaku
Rangkul pada naungan sembilu hati
Pengobat rasa rindu
Pengobat alegi hati yang tertanam
Tetapkanlah
Pada satu titik cita-citamu
Sebagai juang yang menumbuhkan bunga
Untuk segenap haru yang tersisa
Pada penghujung waktu
Tertarik akan sebuah ragu
Dan hanya ku tahu
Hati ini rasanya jadi pilu
Bunga kamboja
Mengingatkan pada satu akhir penantian
Tuk jadi jelmaan calon kenistaan
Di penghujung akhiran
Tutuplah
Pejamkan matamu
Resapi akan segala nanar hidupmu
Yang masih mengejar dunia
Tanamkan
Kamboja dalam tanah liat
Tanda kuning menggemparkan duka
Untuk Indonesia kibarkan bendera setenggah tiang
Majalengka,
7 Oktober 2019
(Tiba-tiba dalam pertengahan puisi, Ainun merasakan sakit
yang luar biasa!)
Habibie : “Ainun, kamu kenapa? Lihat wajahmu pucat sekali kau.”
Ainun : “Tolong jaga bangsa ini mas. Teruslah mengudara, aku tunggu
disyurga.”
Habibie : “Jangan kau berbicara seperti itu, Ainun. Tolong baertahanlah.”
Ainun : “Tidak, sayang. Inilah takdir
Tuhan.”
(Semua pasien anak
mengerubungi Ainun, ia tersenyum dan tak tertolong).
Sukmaku berteriak
Menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Mahacinta
Menyatukan kita
Menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Mahacinta
Menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian
Kutunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh sukacita
Sehingga siapa pun insan Tuhan pasti tahu
Cinta kita sejati
Menggelarkan cerita penuh sukacita
Sehingga siapa pun insan Tuhan pasti tahu
Cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian
Kutunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita…
Menggelarkan cerita…
Selesai
ReplyDeletepermainan poker dengan pelayanan CS yang ramah dan terbaik hanya di IONQQ :D
WA: +855 1537 3217