Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Friday, 19 August 2022

Esai tentang Pendidikan

 Keefektifan Beasiswa bagi Pelajar dalam Membangun Pendidikan Indonesia yang Cerdas di era Milenial

 

1.    Pendahuluan

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.” Artinya setiap warga negara berhak untuk mengenyam pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Karena dengan didikan, manusia akan menumbuh kembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaannya.

Membangun pendidikan di negeri bumi pertiwi yang begitu luas ini tak semudah membalikkan telapan tangan. Karena kontribusi pelajar dinegeri pelosok masih dirasa kurang memadai. Entah sistem transportasi maupun komunikasi, masih saja negeri ini dilanda buta huruf. Padahal, masa terus berputar menindas kalangan yang tertinggal. Contohnya teknologi. Seperti kita ketahui, Zaman sekarang disebut era milenial dengan kecanggihan internet dan ilmu pengetahuan yang serba canggih, cepat, tersedia, hemat ongkos, dan semua yang dibutuhkan pasti ada.

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 tahun 2014 tentangg pemberlakuan Kurikulum 2013 dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer mulai dari SD, SMP hingga SMA, dan itu pun memerlukan dana yang tidak sedikit. Banyak sekolah mengeluhkan dana yang belum cair sedangkan kebutuhan materil semakin mendesak semuanya serba mahal. Hingga terpaksa meraup dari peserta didik tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi masing-masing.

1.2    Tujuan Penulisan

Tanpa adanya tujuan, sebuah tulisan tidak akan ada hasil dari apa yang dipikirkan penulis. Untuk itu, tanpa ada maksud menggurui saya ingin mengutarakan segala keresahan warga. Terutama yang berada disekitaran lingkungan agar pendidikan cerdas penuh integritas tinggi dapat terwujud. Tanpa adanya beban biaya bagi orang-orang yang kurang beruntung dalam segi penghasilannya.

Sebab mengingat kembali pada prinsip semakin tinggi derajat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kesejahteraan yang didapat. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantarkan para siswa dan mahasiswa menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial  demi menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Isi

2.1 Paparan Masalah

Fundamen negeri adalah para pemuda berwawasan luas dengan bangga bersaing dengan negara lain. Berdasarkan data dalam  Education For All (EFA) yang dikeluarkan organisasi pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), menempatkan bidang pendidikan pada posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Terlihat dari situlah, pendidikan bangsa ini masih miris belum ada kesadaran atas segala dedikasi ilmu.

Lalu bagaimana cara negeri dapat menonjolkan kemampuan intelektualnya, sedangkan peringkat kesadaran pendidikan masih rendah? Masih banyak peluang dalam keinginan dan harapan demi bangsa yang kuat. Dari sekian banyak solusi keefektifan penyaluran bantuan yakni seperti adanya beasiswa pendidikan, dana tambahan bagi yang berprestasi pada bidangnya hingga penyaluran tenaga pendidik langsung.

Dan hal utama dalam hal beasiswa yang Indonesia butuhkan yakni berupa beasiswa bagi orang-orang yang cerdas dan kurang mampu untuk meneruskan sekolahnya.

2.2 Tinjauan Pustaka

Kategori beasiswa yang benar-benar membutuhkan seringkali keliru, banyak pelajar yang mampu dalam artian berkecukupan tak disangka mendadak memiliki surat keterangan tidak mampu agar menambah uang jajan bagi mereka. Pemanfaatan efektif tidaknya beasiswa ini perlu ditindaklanjuti, bukan jadi salah sasaran ini sering terjadi.

Salah satu alasan di era milenial adalah kegalauan, Karena diantara mereka ini dihadapkan pada kecanduan kuota yang membuat semuanya serba simple. Mulai dari e-book, e-mail, video hingga games semuanya bagaikan dunia maya berfantasi. Sedangkan, melihat pelajar lain yang kurang beruntung, mereka lebih memilih untuk lebih giat menuntut ilmu dengan buku, bekerja keras demi menghadapi kerasnya hidup untuk membiayai kuliah. Saya tidak akan menyebut namanya, karena dari sekian banyak orang pasti memikirkan biaya. Ya, kawanku ini bekerja kasar demi menyandang sarjana. Karena prinsipnya dengan ilmu dapat merubah dunia serta meningkatkan martabat bangsa.

Hal yang menjadi utama dalam permasalahan ini, seharusnya ada kesadaran sosialisasi dari pihak terkait, mengenai kriteria penerima beasiswa yang adil, dengan demikian muncullah penerima yang berhak bagi pelajar cerdas di Indonesia.

 

No comments:

Post a Comment