Keefektifan Beasiswa bagi Pelajar dalam Membangun Pendidikan Indonesia yang Cerdas di era Milenial
1. Pendahuluan
Sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.” Artinya setiap warga negara berhak untuk mengenyam
pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Karena dengan
didikan, manusia akan menumbuh kembangkan potensi-potensi pembawaan baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaannya.
Membangun pendidikan di negeri bumi pertiwi yang begitu luas ini tak
semudah membalikkan telapan tangan. Karena kontribusi pelajar dinegeri pelosok
masih dirasa kurang memadai. Entah sistem transportasi maupun komunikasi, masih
saja negeri ini dilanda buta huruf. Padahal, masa terus berputar menindas
kalangan yang tertinggal. Contohnya teknologi. Seperti kita
ketahui, Zaman sekarang disebut era milenial dengan kecanggihan internet dan
ilmu pengetahuan yang serba canggih, cepat, tersedia, hemat ongkos, dan
semua yang dibutuhkan pasti ada.
1.1 Latar
Belakang
Pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160
tahun 2014 tentangg pemberlakuan Kurikulum 2013 dengan Ujian Nasional Berbasis
Komputer mulai dari SD, SMP hingga SMA, dan itu pun memerlukan
dana yang tidak sedikit. Banyak
sekolah mengeluhkan dana yang belum cair sedangkan kebutuhan materil semakin
mendesak semuanya serba mahal. Hingga terpaksa meraup dari peserta didik tanpa
mempertimbangkan kondisi ekonomi masing-masing.
1.2
Tujuan
Penulisan
Tanpa adanya tujuan, sebuah tulisan tidak akan ada hasil
dari apa yang dipikirkan penulis. Untuk itu, tanpa ada maksud menggurui saya
ingin mengutarakan segala keresahan warga. Terutama yang berada disekitaran
lingkungan agar pendidikan cerdas penuh integritas tinggi dapat terwujud. Tanpa
adanya beban biaya bagi orang-orang yang kurang beruntung dalam segi
penghasilannya.
Sebab mengingat kembali pada prinsip semakin tinggi
derajat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kesejahteraan yang
didapat. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantarkan para siswa dan mahasiswa
menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial
agar hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial demi menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
2. Isi
2.1 Paparan Masalah
Fundamen negeri adalah para pemuda berwawasan luas dengan
bangga bersaing dengan negara lain. Berdasarkan data dalam Education
For All (EFA) yang dikeluarkan organisasi pendidikan,
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), menempatkan
bidang pendidikan pada posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Terlihat dari
situlah, pendidikan bangsa ini masih miris belum ada kesadaran atas segala
dedikasi ilmu.
Lalu bagaimana cara
negeri dapat menonjolkan kemampuan intelektualnya, sedangkan peringkat
kesadaran pendidikan masih rendah? Masih banyak peluang dalam keinginan dan
harapan demi bangsa yang kuat. Dari sekian banyak solusi keefektifan penyaluran
bantuan yakni seperti adanya beasiswa pendidikan, dana tambahan bagi yang
berprestasi pada bidangnya hingga penyaluran tenaga pendidik langsung.
Dan hal utama dalam hal
beasiswa yang Indonesia butuhkan yakni berupa beasiswa bagi orang-orang yang
cerdas dan kurang mampu untuk meneruskan sekolahnya.
2.2 Tinjauan Pustaka
Kategori beasiswa yang benar-benar membutuhkan seringkali keliru, banyak pelajar
yang mampu dalam artian berkecukupan tak disangka mendadak memiliki surat keterangan tidak mampu agar
menambah uang jajan bagi mereka. Pemanfaatan efektif
tidaknya beasiswa ini perlu ditindaklanjuti, bukan jadi salah sasaran ini sering terjadi.
Salah satu alasan di
era milenial adalah kegalauan, Karena diantara mereka ini dihadapkan pada
kecanduan kuota yang membuat semuanya serba simple.
Mulai dari e-book, e-mail, video hingga games semuanya bagaikan dunia maya
berfantasi. Sedangkan, melihat pelajar lain yang kurang beruntung, mereka lebih
memilih untuk lebih giat menuntut ilmu dengan buku, bekerja keras demi
menghadapi kerasnya hidup untuk membiayai kuliah. Saya tidak akan menyebut
namanya, karena dari sekian banyak orang pasti memikirkan biaya. Ya, kawanku
ini bekerja kasar demi menyandang sarjana. Karena prinsipnya dengan ilmu dapat
merubah dunia serta meningkatkan martabat bangsa.
Hal yang menjadi utama
dalam permasalahan ini, seharusnya
ada kesadaran
sosialisasi dari pihak terkait, mengenai kriteria penerima beasiswa yang adil, dengan demikian muncullah penerima yang
berhak bagi pelajar
cerdas di Indonesia.
No comments:
Post a Comment