Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Saturday 6 August 2016

Drama Kabaret bertema hijrah untuk 10 atau 11 orang



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hijrah adalah suatu perkara merubah dari perbuatan tidak baik menjadi baik. Tidak ada yang tahu hidayah Allah, tapi kitalah yang akan mengejarnya.
Sebetulnya bila kita mengingat kata hijrah pasti terbayang adalah sosok nabi Muhammad SAW, hijrah dari Mekkah ke Madinah. Perjalanan tersebut berat dan melelahkan. Tapi kami disini, bukanlah menampilkan hijrah dari timur ke barat ataupun selatan ke utara. Melainkan perbuatan atau sikap. Selamat menyaksikan.
Saya menjadi Abu                               saya sebagai  Bilqis
Saya menjadi Bilal                               Saya sebagai Halimah
Saya sebagai Ustad Salman                  Saya sebagai Fatimah
Saya sebagai Aisyah                            Saya sebagai Siti Aisyah                                             
Saya sebagai Ummi                             Dan saya Narator
Saya sebagai Ana

Cerita ini berawal dari Pondok Pesantren Al-Fatihah. Pondok nan jauh dari hirup pikuk kota, yang sederhana dan jauh didalam belantara.
Karena saking terpencilnya, sekolah ini hanya memiliki 7 orang siswa.
(Abu memasuki kelas)
Abu :   Jaka Sembung mawa calana
            Assalamu’alaikum sadayana.   Buah belimbing buah belimbing tapi can asak
                                                            Kakuping sih kakuping tapi jawab salamna teu acan kompak.
            Ulangi nya. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Bagus. Tapi tadi nembe 2 kali salamna. Allah SWT seneng nu ganjil jadi sakali deui nya.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
(Bilal masuk)
Bilal :   “Lagi ngapain sih kamu ini. Salamnya banyak banget, lagian kamu pake bahasa apa itu?”
Abu :   “Wah, kamu engga tahu ya, aku the dari orang Sunda. Bahasa daerah itu kebanggaan Indonesia.”
Bilal :   “Ya, ya. Ngomong-ngomong kamu belum jawab pertanyaanku, kenapa tadi kamu ngucapin salam-salam.”
Abu :   “Oh, tadi aku balajaran pidato. Siapa tahu nanti aku bisa berpidato dengan banyak orang.”
Bilal :   “Terus, salam kan harus di jawab. Lah sampean sendirin?”
Abu :   “Kamu tidak lihat apa? Itu.” Sedari menunjuk penonton “Rame kan? Jamaah oh Jamaah. Alhamdulillah.”
Bel pun berbunyi
Seluruh siswa dan siswi pesantren masuk ke dalam kelas. Kemudian Ustad Salman masuk.
Ustad Salman : “Assalamu’alaikum Wr. Wb…”
Semua :            “Wa’alaikum salam Wr. Wb.”
U. Salman : “Kali ini kita akan belajar sejarah. Siapa yang tahu asal-usul dibentuknya pondok pesantren ini?”
(Semuanya hening saling meatap satu sama lain)
Bilqis : “Apa ya?”
Ummi : “Tidak tahu.”
U. Salman : “Kalian adalah angkatan pertama setelah pesantren ini diberhentikan selama 2 tahun silam.”
Aisyah mengacungkan tangan : “Ustad”
U. Salman : “Iya, Aisyah.”
Aisyah : “Kenapa diberhentikan Ustad?”
U. Salman : “Karena tidak adanya guru pengajar sekaligus peminatnya.”
Semua : “Ohh…”
Ana : “Ustad, lalu kenapa pesantren ini diberi nama Al-Fatihah?”
U. Salman : “Kalau itu, ustad ingat angkatan dulu paling utama terdapat murid 7 orang. Sama seperti kalian. Al-Fatihah artinya pembukaan yang mempunyai 7 ayat. Begitulah ceritanya.”
Bilal mengintip dari penghalang dari penghalang melihat santri perempuan.
Abu : “Hey, Bilal sedang ngapain kamu teh?”
Bilal : “Ssssttttt….”
U. Salman : “Bilal, Abu. Ada apa?”
Abu : “Ini Ustad. Bilal mengintip-ngintip siswi perempuan.”
U. Salman : “Jangan begitu Lal. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Isro ayat 32. Tolong bacakan Abu.”
Abu : “


            Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina. (Zina) itu sesungguhnya suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”
U. Salman : “Tepat sekali, Abu. Suatu pandangan akan turun ke hati. Ingat! Jagalah hati, lisan, perkataan, mata dan perbuatan. Faham semua?”
Semua : “Faham Ustad.”
Bilal : “Tapi ustad sendiri boleh melihat siswi perempuan ya?”
Abu : “Huus.. Ustad Salman itu guru. Guru itu tugasnya mengajar. Bilal.”
Kemudian terdengar suara adzan.
U. Salman : “SUdah, sudah. Setelah ini, kita sholat berjamaah dan setelah ini makan bersama.”
Bilal : “Asyik…”
Setelah selesai sholat mereka berkumpul untuk makan bersama.
U. Salman : “Ayo, Bilal kau pimpin doa.”
Bilal : “Allahumma ini audzubika…”
Abu : “Eh, tadi aku baca apa? Doa mau tidur ya?”
Siswi perempuan : “Bukan, masuk WC.”
Abu : “Saya saja deh yang pimpin. Allamumma bariklana fima rozaktana wakina adza bannar. Amin.”
U. Salman : “Kalian terusin saja, ustad mau ke kantor dulu.”
Semua : “Na’am, Ustad.”
Setelah selesai mereka mengucapkan hamdallah.
Semua : “Almadulillah.”
Bilal menghampiri santi perempuan.
Bilal : “Aisyah aku menyukaimu.”
Ehmm, ehmmm
Aisyah : “Terimaksih, tapi maaf. Tidak bisa. Dalam islam itu tidak ada namanya pacaran. Apakah tadi kau tidak menyimak perkataan ustad Salman?”
Bilal : “Jadi kau tidak menerima?”
Bilal membanting sarungnya dan pergi.
Abu : “Astagfirullah. Maafkan Bilal ya.”
Abu mengikuti Bilal.
Aisyah menunduk.
Aisyah : “Apakah aku salah?”
Halimah : “Tidak kok.”
Tring…
Siti Aisyah : “Kau tidak salah ukhti. Kau memilih jalan yang benar.”
Siti Fatimah : “Kalian jagalah terus silaturahmi dan persahabatan kalian dalam pondok ini.”
Bilqis : “Siapa kalian?”
Siti Aisyah : “Aku adalah Siti Aisyah.”
Siti Fatimah : “Aku adalah Siti Fatimah.”
Tring…
Halimah : “Kok hilang?”
Ana : “Mungkin ini adalah pesan.”
Halimah : “Apa ia hantu? Aku takut. Aku pingsan ya?”
Ummi : “Pingsan kok ngomong2 sih?”
Halimah : “Ya sudah tidak jadi deh.”
Bilqis : “Yang pantas kita takuti adalah Allah SWT. Siti Aisyah dan Siti Fatimah kan istri nabi Muhammad dan istri sahabat nabi. Subhanallah, pesan yang luar biasa.”
Ana : “Kau jangan khawatir Syah. Kan ada kia sahabatmu.”
Aisyah : “Terimakasih semuanya.”

Bilal membawa radio. Menyetel lagu rock.
Bilal : “Mengapa semuanya jadi begini?”
Sambil membawa botol minuman khamr (hanya bohongan).
Memutar gelombang radio.
“Bersahabatlah kamu dengan siapa saja. Karena sahabat akan selalu ada selamanya.”
Tok.. tok.. tok aaaaa
Abu : “Berhentilah Lal. Sungguh Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali dirinya sendiri. Untuk itu berubahlah, sudah 3 hari kau mengurung diri. Hijrahlah untuk lebih baik.”
Bilal menunduk
Bilal : “Iya.”
Abu : “Alhamdulillah…”

Kemudian Bilal hijrah menjadi lebih baik dengan kopeah dan sarungnya, ketika itu sedang acara syukuran dan makan-makan. Setelah selesai, di damping oleh Ustad Salman bersering2.
Bilal : “Maafkan aku ya teman-teman. Aku ngin menjadi sahabatmu saja Aisyah, selamanya. Bersama kawan-kawan kalian juga.”
Aisyah : “Iya, aku sudah maafin kamu kok.”
Bilal : “Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….
Serta mulut yang akan selalu berdoa….”
Ummi : “Tumben kata-katamu bijak.”
Bilal : “Iya tadi aku nemu stiker di jalan.”
Semua : “YAH…
U. Salman : “Sudah, kalian bersahabalah. Dan kamu Lal, kalau ada sesuatu berbicaralah, apda ustad, kamu berhijrahlah untuk lebih baik kepada Allah SWT. Serta gapailah cita-cita kalian. Ayo kita berholawat dulu.”
Rasulullah…


Itulah cerita kami

Sekian.

8 comments:

  1. ka asslamualikum ijin pake ceritanya ya

    ReplyDelete
  2. Kak izin pke cerita ��

    ReplyDelete
  3. ka ijin pake ceritanya yaa, terimkasih karena sudah membuat cerita yang bagus

    ReplyDelete
  4. ijin pake ceritanya ya

    ReplyDelete