Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Saturday, 6 August 2016

Drama Sahabat jadi musuh, tujuh orang



 Seni Budaya
Dari Musuh Menjadi Sahabat
Di suatu hari selasa yang bertempat di sekolah. Seperti biasa seluruh siswa sedang belajar. Bel istirahat pun berbunyi, tersisa hanya 4 orang perempuan yang sedang membicarakan suatu hal.
Ayu     : “Hey, hey. Katanya sekarang materinya olahraganya voli.”
Diah    : “Asyik, euy. Voli.”
Dewi   : “Wah, kalau voli jagonya Diah.”
Adrin   : “Iya tuh benar.”
Kemudian datanglah 3 orang boy band yang tengil dan sok kegantengan. Salah seorang kaptennya menyenggol Diah.
Diah    : “Hmm, kalian ini. Ngajak rebut ya?”
Asep    : “Tuh, kata ibu suruh cepetan ganti. Terus ke lapangan.”
Ayu     : “Iya, tahu. Tapi biasa aja dong, jangan nyolot.”
Dede   : “Kita mah sudah biasa.”
Dan terjadilah percekcokkan antara kedua belah pihak.
Dewi   : “Sudah, sudah. Dari pada kalian saling cela. Mending adu bakat saja. Bagaimana?”
Dede   : “Adu bakat? Ayo! Siapa takut!”
Asep    : “Ayo!”
Robi    : “Sekarang kan voli. Aku tantang kalian adu voli, tapi ada syaratnya.”
Diah, Adri, Dewi dan Ayu: “Apa syaratnya?”
Asep    : “Yang kalah gendong yang menang.”
Adrin   : “Ngaco ya. Kalian itu badannya gede-gede. Kecuali Dede sih, Sedangkan kami?. Gak kami engga setuju.”
Ayu     : “Begini saja, biar adil. Yang kalah traktir makan dan minum di kantin. Fair kan.”
Dede   : “Itu baru yang namanya adil.”
Diah    : “Baiklah, kalau begitu. Dil”
Robi    : “Dil. Tirai 2!”
Diah, Adrin, Dewi dan Ayu: “Emangnya supper deal?”
Robi memasangkan dua jari ke mata Diah. Begitupun Diah melakukan hal yang sama.
Di lapangan.
Robi, Asep dan Dede: “Ayo, kalau berani. Maju.”
Diah, Alin dan Ayu menghampiri 3 boy band yang beranggotakan Robi, Asep dan Dede.
Kali ini kita akan menyaksikan pertarungan sengit antara Diah Rosdiana vs  Ahmad Nurrobi. Cekkidot.

Peluit terakhir pun telah dibunyikan, pertanda pertandingan selesai. Keduanya sagat kuat, hingga point yang diperoleh tidak beda jauh. Yaitu: 23, 25. Pertandingan pun di menangkan oleh group Diah Rosdiana. Selamat.
Robi    : “Aku engga terima, pasti ini salah.”
Asep    : “Mana mungkin, Robi kan sang juara!”
Ayu     : “Hey. Jangan sombong dong kalian.”
Robi    : “Pokoknya ini engga bener. Kau wasit! Pasti kau membela group perempuan kan?”
Dewi   : “Engga, engga. Aku sudah menghitungnya dengan benar kok. Sesuai.”
Mereka pun meninggalkan lapangan, tetapi sebelum itu, salah satu dari mereka mendorong wasit. Sehingga menjatuhkan foto piagam voli ball.
Robi    : “Hah? Ini piagam voli siapa?”
Adrin   : “Kau tidak tahu ya? Ini piagam Diah, kejuaraan tingkat kabupaten. Hebat kan?”
Robi menganggukkan kepala.
Robi    : “Bolehkah kita bekerja sama dan mengajariku, Diah?”
Diah    : “Tapi tipati dulu janjinya. Traktik kita berempat.”
Kemudian 3 orang boy band keluar dan membawa 2 botol aqua.
Robi    : “Ini, 1 botol untuk empat orang.”
Diah, Adrin, Dewi dan Ayu: “Robbi…..”
Mereka bertujuh pun menjadi sahabat yang tak terlupakan karena voli ball.
Sekian.

No comments:

Post a Comment