PEMBINAAN
MINAT BACA DAN STANDARISASI BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT DESA PARAPATAN,
KECAMATAN SUMBERJAYA
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan
berbahasa. Dalam kegiatan berbahasa, ada empat keterampilan berbahasa yang
perlu dimiliki semua orang, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Lebih
jelasnya membaca merupakan poses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/bahasa tulis.. Tujuan utama dari membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan
maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Menurut Tarigan (2008: 9) mengatakan bahwa beberapa hal
yang penting dalam membaca, ialah sebagai berikut.
a)
Membaca
untuk memenuhi penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang
telah dibuat oleh tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk
memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut
untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for detail or facts).
b)
Membaca
untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah
yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh,
dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya.
Mengapa seperti ini disebut untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
c)
Membaca
untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa
yang terjadi mula-mula pertama, keuda dan ketia/seterusnya setiap tahap dibuat
untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian buat dramatisasi.
Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita. (readin for organization).
d)
Membaca
untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak bisa, tidak wajar mengenai
seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah itu benar atau tidak
benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasi
(reading to classify).
e)
Membaca
untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu,
apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja
seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai,
membaca mengevaluasi (reading to evaluate).
Dilihat dari tujuan membaca tersebut, membaca merupakan
kunci penting bagi kemajuan suatu bangsa, karena penguasaan Iptek hanya dapat
diraih dengan minat baca yang tinggi. Seperti penelitian Kasiyun (2015)
mengungkapkan bahwa para petani di pedesaan akan mampu membuat tanamannya
menjadi subur dan berproduksi melimpah ruang karena mendengarkan pengarahan
dari petugas penyuluhan, namun mereka tidak akan dapat menghasilkan bibit
unggul dan menciptakan teknologi pertanian yang canggih kalau tidak membaca.
Dibanding dengan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN
dan negara asing lainnya, Indonesia masih menduduki urutan terbawah dalam minat
membaca. Hal itu berarti dalam setiap seribu orang, hanya satu indeks membaca
0,001. Hal itu berarti dalam setiap seribu orang, hanya satu orang yang
memiliki minat baca tinggi. Kondisi itu jauh berbeda jika dibanding dengan
Amerika yang memiliki indeks membaca 0,45 dan Singapura 0,5. Berdasarkan survey
UNESCO minat baca masyarakat Indonesia menduduki urutan 38 dari 39 negara yang
diteliti.
Pada perkembagan zaman inilah, tentu daya saing yang
mulai dijarah oleh budaya lain. Salah satu usaha yang harus dilakukan sejalan
dengan usaha pembinaan dan standarisasi bahasa Indonesia, ialah meningkatkan
minat baca suatu masyarakat terutama para pemudanya. Dan pada dasarnya, kegemaran
membaca itu harus dididik dan ditanamkan sejak dini, ketika masih duduk di
sekolah. Jika begitu, mereka dapat membiasakan diri untuk membaca.
Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rosidi (2016: 9) bahwa
untuk menanamkan kegemaran mambaca pada anak-anak, mutlak harus memberi
kesempatan kepada mereka agar masih kecil berkeakraban dengan buku, sehingga
sudah dewasa mereka menganggap buku sebagai salah satu kebutuhan hidupnya
sehari-hari yang tak dapat ditinggalkan.
Masalah yang dihadapi menyangkut minat baca ini
sebetulnya sudah ada sejak dulu, membahasnya lagi menjadi masalah besar untuk
hanya dihadapi secara sporadis. Masalah pembinaan minat baca adalah masalah
nasional yang pada gilirannya akan menentukan eksistensi bangsa Indonesia
sendiri secara keseluruhan. Seperti pada kenyataannya di masyarakat, terutama
sekolah-sekolah tidak memiliki perpustakaan. Hal inilah yang khususnya membuat Desa Parapatan, Kecamatan Sumberjaya,
Kabupaten Majalengka masih menjadi permasalannya. Fasilitas yang utama dalam
meningkatkan minat baca ini sangat menentukan pribadi dari masyarakatnya.
Untuk itulah perlu menanamkan minat baca dengan dilakukan
pembinaan dan pengembangan minat baca dengan usaha memelihara, mempertahankan
dan meningkatkan minat baca. Selaras dengan penelitian Aliyatin (2014) Faktor
pendorong yang dapat meningkatkan minat baca antara lain ketertarikan dan
kegemaran untuk mendapatkan informasi baru dari buku-buku yang ada, jika hal
ini menjadi kebisaaan maka aktivitas ini akan selalu terpelihara jika
ketersediaan bahan-bahan pustaka yang memadai baik jenis, jumlah maupun
mutunya. Faktor-faktor ini ternyata memang tidak serta merta bisa disediakan
secara pribadi seperti aktivitas lain. Ada empat elemen penting yang menjadi
objek bidikan agenda besar yang harus diperhatikan, meliputi (1) Pemerintah,
(2) Perpustakaan (3) Pustakawan, dan (4) Masyarakat.
Untuk mendukung kegiatan pelatihan disini dapat
disesuaikan atas kesepakatan masyarakat desa setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Percetakan Angkasa.
Kasiyun, Suharmono. 2015. Upaya Meningkatkan Minat Baca sebagai Sarana
untuk Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Pena Indonesia (JPI) – Vol. 1, No. 1
Rosidi, Ajip. 2016. Pembinaan Minat Baca Bahasa dan Sastera.
Bandung: PT Rosdakarya.
Nafisah, Aliyatin. 2014. Arti Penting Perpustakaan bagi Upaya
Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Jurnal Perpustakaan Libraria – Vol. 2,
No.2
No comments:
Post a Comment