Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sunday, 25 February 2018

Menganalisis Puisi Sutardji Calzoum Bachri Sepisaupi, Belajar Membaca dan Tragedi Winka Sihka

Menganalisis Puisi Sutardji Calzoum Bachri

Sepisaupi

Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisapanya sepisaupi
Sepikul diri keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisaunya kedalan nyanyi

A. Fonetik ialah bunyi yang pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut membedakan makna atau tidak, objek kajian fonetik ialah fon.
1) Dalam puisi yang berjudul Sepisaupi terdapat kata dasar seperti pisau, pikul, luka, duri, diri, risau, keranjang, dan sebagainya. Sedangkan kata afiks (kata tambahan) yakni se-.
2) Kata yang sering muncul berupa kata dasar sepi. Karena setiap lariknya pasti terdapat kata sepi, dengan pembuktian sebagai berikut:
Sepisaupi

Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisapanya sepisaupi
Sepikul diri keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisaunya kedalan nyanyi
3) Artikulator yang digunakan berupa konsonan bilabial dengan huruf [p] dengan cara pengucapannya letupan dari kedua bibir dengan bibir bawah yang hambat dan tak bersuara. Sedangkan vokalnya berupa [e] adalah vokal depan, sedang tidak bulat, [i] adalah vokal pusat, tinggi dan [u] adalah vokal belakang, tinggi serta tidak bulat.
4) Rima yang digunakan puisi tersebut ialah berima beraturan dengan setiap lariknya diakhiri oleh rima /i/.

B. Fonemik ialah bunyi bahasa yang membedakan makna kata.
1) Luka dan duka
Kata keduanya termasuk fonemik karena memiliki vokal yang sama namun memiliki makna yang bebeda. Perbedaannya terletak pada bunyi fonem yang pertama yaitu [l] dan [d]. Makna dari luka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu lecet pada kulit karena barang yang tajam, sedangkan duka yang artinya susah hati atau sedih di dalam diri.
2) Duri dan diri
Perbedaan kedua kata terebut terdapat pada bunyi vokal yang kedua yaitu bunyi [u] dan bunyi [i]. Makna dari duri yaitu bagian tumbuhan yang runcing dan tajam contohnya bunga mawar, berbeda halnya dengan diri yang mempunyai arti menunjukkan pada seseorang manusia.

Belajar Membaca

Kakiku luka
Luka kakiku
Kakikau lukakah
Lukakah kaki kau
Kalau kakikau luka
Lukakukah kakikau
Kakiku luka
Lukakaukah kakiku
Kalau lukaku lukakau
Kakiku kakikaukah
Kakikakukah kakiku
Kakiku luka kaku
Kalau lukaku lukakau
Lukakakukakiku lukakakukakikaukah
Lukakakukakikaukah lukakakukakiku

A. Fonetik
1) Afiks yang terdapat dalam puisi belajar membaca yakni –kah, sedangkan kata dasar terdiri dari kaki, kau, luka, kalau dan kaku. Selain dari itu, terdapat pula morfem dasar terikat terdapat kata kalau, karena morfem terikat ini tidak dapat berdiri sendiri dengan kata lainnya. Buktinya terdapat ada larik ke-5 “Kalau kaki kau luka”.
2) Kata yang sering muncul ialah kaki dan luka yang berjumlah 17 kata. Dibuktikan sebagai berikut:
Belajar Membaca

Kakiku luka
Luka kakiku
Kakikau lukakah
Lukakah kaki kau
Kalau kakikau luka
Lukakukah kakikau
Kakiku luka
Lukakaukah kakiku
Kalau lukaku lukakau
Kakiku kakikaukah
Kakikakukah kakiku
Kakiku luka kaku
Kalau lukaku lukakau
Lukakakukakiku lukakakukakikaukah
Lukakakukakikaukah lukakakukakiku
3) Arikulator terdapat vokal dan konsonan. Vokal yang dominan tertulis yakni [a] adalah vokal pusat, tinggi, tidak bulat, [i] adalah vokal pusat, tinggi tidak bulat dan [u] adalah vokal belakang, tinggi serta tidak bulat. Sedangkan, konsonannya huruf [k] berupa konsonan Dorso-velar yang artinya pakal lidah dan langit-lagit. Pungucapanya dengan cara penekanan pangkal lidah yang bergeser dengan langit-langit sehingga keluar bunyi beruara.
4) Rima yang digambarkan puisi tersebut tidak beraturan, karena tirlihat dari rima akhir beupa a-u-h-u-a-u-a-u-u-h-u-u-u-h-u.

B. Fonemik
Kaki dan kaku
Kata keduanya termasuk fonemik, sebab memiliki bunyi vokal yang berbeda pada bunyi terakhir yaitu bunyi [i] dan bunyi [u]. Maka dari itu cara pengucapannya terdengar mirip, namun memiliki makna yang berbeda. Makna kata kaki yaitu anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan. Lain halnya dengan kaku yang artinya keras tidak dapat dilenturkan.

Tragedi Winka dan Sihka
Kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
ka

A. Fonetik
1) Kata dasar yang terdapat dalam puisi Tragedi Winka dan Sihka yakni kawin dan kasih dengan kedua kata tersebut terdapat kata yang sering muncul.
2) Artikulator yang terdiri dari vokal dengan didominasi oleh huruf [a] adalah vokal pusat, sedang, tidak bulat dan [i] adalah vokal pusat, tinggi, tidak bulat. Sedangkan konsonan berupa sebagai berikut:
[k] Dorso-velar pengucapannya getaran antara pangkal lidah dengan langit-langit
[s] Lamino-palatal artikulasinya datang dari daun lidah dengan langit-langit
[h] faringal berasal dari rongga tenggorokan
[n] lamino-palatal artikulasinya datang dari daun lidah, serta
[w] bilabial pertemun antara kedua bibir atas dan bibir bawah.
3) Rima yang digunakan terlihat tidak beraturan, yaitu n-n-n-n-n-n-a-n-a-n-a-n-a-a-a-a-a-a-a-h-a-h-a-h-a-h-a-h-a-h-a-h-h-h-h-h-h-a-a.
B. Fonemik
Dalam puisi tersebut tidak ditemukannya fonemik.










No comments:

Post a Comment