LAPORAN
Novel Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra
Dosen Pengampu: Risma Khairun Nisya, S.Pd.,M.Pd.
Kelompok 3
Disusun Oleh :
1. Alfariji (17.03.1.0010)
2. Aries Ibnu Maulana (17.03.1.0018)
3. Dewi (17.03.1.0003)
4. Elmi Indriyani (17.03.1.0013)
5. Ika Lestari (17.03.1.0014)
6. Leni Nurlatifah (17.03.1.0006)
7. Wiwi Sri Wahyuni (17.03.1.0017)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Majalengka
2017/2018
SINOPSIS NOVEL SALAH ASUHAN
Karya Abdoel Moeis
Tokoh utama dalam novel ini ialah Hanafi seorang anak pribumi yang berasal dari Solok berbudaya Minangkabau, seorang Hanafi dibesarkan oleh ibu seorang diri sebab ayahnya sudah meninggal semenjak ia kecil. Meskipun begitu, dengan sekuat tenaga ibunya menginginkan anak tunggalnya menjadi harapan bagi sukunya.
Ibunya mengirim Hanafi ke HBS (Hoogere Burger School), disana ia dibesarkan oleh keluarga Belanda dengan budaya yang kebarat-baratan. Setelah lulus dari HBS, ia bekerja sebagai asisten Residen di Kantor BB Solok. Bahkan terkadang tingkah lakunya melebihi orang Belanda asli. Ketika Hanafi kembali ke kampungnya, Hanafi sikapnya berubah dimana ia berani membantah ibunya sendiri.
Pada saat itu, Hanafi bertemu dengan seorang perempuan bernama Corrie, ia anak dari Tuan du Bussee yang berasal dari Prancis. Corrie menganggap Hanafi sebagai kakanya, karena Hanafi sering membela ketika Corrie dikucilkan. Hubungan Corrie dengan Hanafi tidak sampai disitu saja, mereka semakin dekat oleh kesamaan hobi yakni tennis. Karena kedekatannya itulah Hanafi mengangga Corrie lebih dari sebatas adik. Namun ketika Hanafi mengungkapkan isi hatinya, Corrie tidak langsung memberi jawaban kepada Hanafi, melainkan segera berpamitan pulang dengan alasan yang tidak jelas. Corrie mengingat pesan dari ayahnya bahwa pengalaman ayah dengan ibunya yang berbeda status antara laki-laki Barat dengan wanita pribumi akan tidak dihormati kedudukannya oleh Bangsa Eropa. Keesokannya Hanafi menerima surat yang berupa penolakan cintannya dari Corrie.
Karena penolakan cinta dari Corrie membuat Hanafi jatuh sakit. Selama sakit, Hanafi dirawat oleh ibunya dan selama itu pula Hanafi sering mendapat nasihat dari ibunya. Ibunya menyarankan agar Hanafi bersedia menikah dengan Rapiah anak dari Sutan Batuah. Karena keluarga mereka telah membantu biaya selama Hanafi sekolah di HBS. Oleh karena itu, Hanafi tidak mungkin menolak tawaran dari ibunya.
Pernikahan yang tidak didasari dengan rasa cinta itu membuat rumah tangga mereka tidak pernah tentram. Setiap hari Hanafi selalu memaki-maki istrinya karena hal yang sepele. Namun Rapiah hanya diam dan tidak pernah melawan semua perlakuan suaminya. Hal itulah yang membuat Ibu Hanafi kagum kepada Rapiah, hingga suatu hari Hanafi murka kepada Ibunya. Dengan tidak sengaja Ibunya menyumpahi Hanafi. Tiba-tiba anjing gila mengigit pergelangan Hanafi hingga Hanafi harus berobat ke Betawi. Sampai di Betawi Hanafi bertabrakan dengan seorang gadis eropa, yang tidak lain adalah Corrie. Hanafi memohon kepada Corrie untuk menerima ajakan pertunangannya hingga rela merubah kewarganegaraannya menjadi warga Eropa. Meskipun Corrie harus menerima resiko, yaitu dijauhi oleh teman-teman eropanya, Pesta pertunangan mereka dilakukan dikediaman rumah teman Belandanya.
Dilain pihak Rapiah dan Ibunya tahu jika Hanafi akan menikahi Corrie, namun Rapiah tetap menunggu kedatangan Hanafi. Namun seiring berjalannya waktu, rumah tangga Hanafi dan Corrie sudah tidak tentram lagi, karena didalam rumah tangga mereka Corrie dituduh berzinah dengan orang lain. Semalaman Corrie tidak bisa tidur, air matanya sudah kering, hati yang sedih menjadi panas. Jika Hanafi terus menuduh Corrie, maka Corrie akan menggugat cerai suaminya. Pada akhirnya Corrie pergi ke Semarang untuk menghindari Hanafi. Namun pada suatu hari, Hanafi menerima surat yang memberi tahukan bahwa Corrie berada di Semarang. Setelah beberapa hari, Hanafi nekat pergi ke Semarang untuk mencari Corrie dirumah seorang pengusaha anak-anak yatim. Namun sampai disana justru berita buruk yang diterima oleh Hanafi. Bahwa Corrie masuk rumah sakit karena sakit keras, yaitu kolera. Hingga akhirnya nyawa Corrie ridak dapat ditolong lagi. Setelah kepergian Corrie, Hanafi pulang ke Solok untuk menemui Ibunya. Setelah beberapa hari Hanafi sampai di Solok, ia jatuh sakit karena menelan 6 butir sublimat, yang menyebabkan Hanafi terus muntah darah dan akhrinya merenggut nyawanya.
No comments:
Post a Comment