Kebudayaan Indramayu
Kebudayaan yang
hingga saat ini masih menjadi bagian masyarakat Indramayu antara lain Nadran,
Upacara adat Ngarot, Ngunjung, Mapag Tamba, Mapag Sri dan Sedekah Bumi.
A.
NADRAN
Nadran
adalah sebuah upacara adat yang merupakan sebuah cerminan dari hubungan anatara
manusia dengan pencipta berupa ungkapan rasa syukur akan hasil tangkapan ikan
dan mengharapkan akan peningkatan hasil ditahun mendatang serta dijauhkan dari
bencana dan marabahaya di laut. Umumnya upacara adat Nadran ini diselenggarakan
antar bulan Oktober sampai Desember yang bertempat di pantai Eretan, Dadap,
Karangong, Limbangan Glayem, Bugel dan Ujung Gebang.
B.
NGAROT
Ngarot
merupakan salah satu upacara adat sejak ada dari abad 16 sampai dengan sekarang
masih tetap diselenggarakan terutama oleh masyarakat desa Lelea setiap
menjelang penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan dalam dalam rangka
memohon agar mendapatkan hasil pertanian yang melimpah. Upacara adat Ngarot
atau Kasinoman dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat bulan November,
dimana pesertanya adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris
yang gemerlap.
C.
NGUNJUNG
Ngunjung
adalah upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan-kuburan yang dianggap
keramat. Biasanya dilaksanakan pada bulan Syuro, Mulud. Dimana seluruh
masyarakat membawakan makanan atau tumpeng.
D.
MAPAG
TAMBA
Mapag
Tamba yaitu upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengusir penyakit,
dengan cara membawa air tamba kedalam bumbung bambu yang berasal dari kesepuhan
atau sumber untuk di siramkan ke air yang mengalir ke sawah pada sawah yang
berada di batas desa.
E.
MAPAG
SRI
Mapag
Sri adalah upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa
syukur kepada sang pencipta atas tibanya masa panen, dengan cara melaksanakan
pagelaran kesenian wayang kulit sehari semalam dengan lakon khusus yang
biasanya dilaksanakan di Balai Desa.
F.
SEDEKAH
BUMI
Sedekah
Bumi adalah upacara yang dilaksanakan oleh petani pada saat akan turun hujan
menggarap sawahnya. Biasanya dilakukan pada awal musim hujan yaitu sekitar
bulan Oktober sampai Desember. Prosesi upacara ini dimulai dari berkumpulnya
masyarakat disuatu tempat dilakukan doa bersama dan setelah itu dilakukan
upacara adat.
No comments:
Post a Comment